BANDUNG, JABAR EKSPRES – Pengembangan nyamuk wolbachia di Kota Bandung diakui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar), belum memberikan dampak yang signifikan dalam menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Bahkan menurut Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi menyebut, berdasarkan laporan yang diterimanya, di Kota Bandung khususnya Kecamatan ujung berung, sampai saat ini baru ada sekitar 16 persen nyamuk yang mengandung wolbachia. Sehingga dengan angka tersebut, penurunan kasus DBD kata dia, masih belum dirasakan.
“Karena efektifnya ktu kalau persentase nyamuk yang ada di wilayah tersebut itu 60 persen sudah mengandung wolbachia. Nah untuk di Ujungberung (Kota Bandung) itu kan baru September (2023) dan persentasenya baru 16 persen. Jadi paling cepat baru satu tahun yang akan datang (efeknya),” ucapnya belum lama ini.
Meski begitu, Vini menyebut pencegahan dengan menggunakan metode nyamuk wolbachia tersebut, bukan merupakan sesuatu hal yang paling utama dalam menerunkan kasus DBD.
BACA JUGA: Dinkes Kota Sukabumi: Nyamuk 5x Lebih Sering Menggigit di Musim Kemarau
“Meskipun di Yogya penurunannya hingga 70 persen angka kesakitan dan kematiannya, tapi sekali lagi nyamuk wolbachia ini bukan yang utama. Tapi yang paling penting adalah gerakan 3M plus. Jadi ketika kita melaksanakan gerakan 3M plus, bukan saja nyamuk Aedes Aegypti (DBD), tetapi juga membersihkan lingkungan, karena ini penyakit lingkungan,” pungkasnya
Sebelumnya, kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegepty di wilayah Jawa Barat (Jabar) terus mengalami peningkatan.
Bahkan berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, hingga saat ini sejak Januari 2024 kemarin, kasus DBD telah tercatat sebanyak 7.654 kasus.
“Kasus, yang tertinggi itu ada di Kota Bogor sekitar 800 an, lalu di KBB (Kabupaten Bandung Barat) ada 800 an juga, dan di Subang 700 an (kasus). Jadi sampai demlngan tanggal 8 maret ini (2024) kasus DBD di Jabar sudah mencapai 7.654,” ungkap Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi, di acara BEJA Vol. 3, di Gedung Sate Bandung, Jum’at (8/3) kemarin. (San)
BACA JUGA: Masuki Musim Pancaroba, Dinkes KBB Waspadai Lonjakan DBD