Review Film Imaginary, Apakah Layak untuk Ditonton?

JABAR EKSPRES – Film Imaginary adalah babak terbaru dari jajaran film Blumhouse yang disutradarai oleh Jeff Wadlow.

Namun, film Imaginary menderita karena plot yang terlalu berbelit-belit dan dieksekusi secara sederhana dengan dialog ekspositoris yang datar dan gaya visual yang terasa seperti iklan mobil.

Cerita ini mengikuti Jessica, seorang penulis dan ilustrator buku anak-anak, yang berusaha menjalin hubungan dengan anak tiri dan anaknya sendiri. Saat mereka pindah ke rumah masa kecil Jessica, Alice menjadi terikat pada teman khayalan yang memperburuk situasi rumah tangga mereka. Drama ini juga menggambarkan trauma masa kecil Jessica dan hubungannya yang retak dengan ayahnya.

Baca juga: 12 Film Original Netflix yang Wajib Ditonton oleh Penggemar Film

Dalam film Imaginary, imajinasi digambarkan sebagai pelarian bagi Jessica dan Alice. Namun, cerita terlalu banyak memperkenalkan hukum baru dan sejarah yang membuat narasinya menjadi kacau. Ketika seorang tetangga lama muncul, film ini melampaui batas horor dan masuk ke dalam perairan mitos fiksi ilmiah yang dangkal.

Tidak ada perasaan takut atau darah yang memadai, dan film ini lebih mengandalkan konsepnya daripada eksekusinya. Dialognya sederhana dan tidak mendukung penampilan para pemainnya yang hambar.

“Imaginary” seharusnya menjadi film horor, tetapi tidak ada ketegangan yang memadai untuk membuatnya menarik. Naskahnya sederhana dan tidak mengeksplorasi potensinya dengan baik. Film ini lupa akan identitasnya sendiri dan menjadi mudah dilupakan. Ironisnya, sebagai film yang memuji kekuatan imajinasi, film ini mengabaikan elemen-elemen penting dari etosnya sendiri.

Secara keseluruhan, Film Imaginary  yang berpotensi bagus tetapi gagal dalam eksekusinya. Plotnya terlalu rumit dan dieksekusi secara sederhana, dengan dialog yang datar dan gaya visual yang kurang menarik.

Film ini juga terlalu banyak memperkenalkan elemen baru yang mengaburkan narasi, dan tidak ada ketegangan atau perasaan takut yang memadai. Selain itu, naskahnya sederhana dan tidak mendukung penampilan para pemainnya. Akhirnya, film ini lupa akan identitasnya sendiri dan gagal meyakinkan penonton.

Baca juga: Rumor Spider-Woman! Film Superhero Wanita Marvel yang Dikabarkan Sedang Dikembangkan Sony

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan