Mengintip Festival Munggahan di Cimahi, Antusiasme Tinggi Warga Beli Beras SPHP

JABAR EKSPRES – Ribuan warga memenuhi festival Munggahan yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Industri (Disdagkoperin). Pengunjunghadiri penjualan beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang diselenggarakan bersamaan dengan acara tersebut.

Sejak pukul 6.00 WIB, kerumunan warga telah memadati lokasi festival, antrean panjang terlihat saat mereka menunggu giliran untuk membeli beras SPHP dari Bulog.

Sebanyak 2.000 kupon telah tersedia, yang berarti terdapat 2.000 kantong beras yang tersedia untuk dijual. Setiap kantong berisi 5 kg beras, dengan total keseluruhan berat mencapai 10 ton.

Plt. Kabid Perdagangan Disdagkoperin, Indra Bagjana, mengatakan festival ini berbeda dengan Operasi Pasar Murah (OPM) sebanyak 30 ton beras yang didistribusikan kepada seluruh warga Kota Cimahi.

BACA JUGA: Waspada! Jumlah Penderita DBD di Jabar Terus Bertambah, Sentuh 7 Ribu Kasus

“Kalau ini sifatnya bazar jadi yang dapat beras itu yang datang kesini langsung,” ungkap Indra pada awak media di Gedung DPRD Kota Cimahi pada, Jumat 8 Maret 2023.

Segmentasi pasar festival ini terbuka untuk semua orang, sehingga siapa pun dapat membeli beras SPHP. Menurut Indra, festival ini merupakan sebuah bazar yang tidak membatasi masyarakat yang dapat mengaksesnya.

“Sasaran ini tidak ada sasaran khusus, ini bebas siapa saja boleh. Jadi tidak ada pembatasan untuk seluruh masyarakat Cimahi, karena ini bazar bersifat umum,” ungkap Indra.

Warga yang tidak mendapat kupon disebabkan oleh keterlambatan kedatangan, dimana beberapa warga telah mengambil kupon sejak pukul 7.30 pagi, sedangkan sebagian lain telah berada di lokasi sejak pukul 6.00 pagi.

“Pengambilan kupon selesai dan habis sekitar pukul 7.30,” kata Indra.

Kami juga menyarankan pengunjung untuk mengunjungi stan supermarket di mana tersedia beras premium dengan selisih harga sebesar Rp. 16.500.

“Jadi untuk masyarakat tidak perlu panik karena pada dasarnya stok (beras) di Cimahi aman,” tegas Indra.

10 ton beras akan dibatasi dalam distribusinya untuk memastikan kelancaran proses. Setiap orang hanya diperbolehkan menerima satu kupon, yang tidak dapat diwakilkan oleh orang lain.

“Sesudah bayar mereka celup jari ke tinta sebagai tanda sudah membeli. Bayarnya disini, kupon itu hanya untuk mengambil kuota saja,” lanjut Indra.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan