JABAR EKSPRES – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sukabumi Bergerak melakukan aksi unjuk di depan Kantor Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis 7 Maret 2024.
Para mahasiswa tersebut melakukan aksinya dengan long march dari Lapang Merdeka Kota Sukabumi menuju titik aksi dengan dipandu oleh mobil Komando.
Anggi Fauzi, perwakilan perserta aksi mengatakan, masyarakat yang tumpah ruah ke jalanan adalah untuk menyoal kenaikan harga beras yang terjadi. Sebab, hal tersebut mencekik ekonomi masyarakat kelas bawah.
BACA JUGA: Harga Beras Kian Melejit, Pedagang Nasi di Sukabumi Tercekik
“Kita aksi hari ini secara poin besar meminta kepada pemerintah untuk menstabilkan harga beras. Sebab harga beras sekarang di pasaran sudah melampaui dari harga eceran tetap (HET) yang disepakati pemerintah,” ujarnya pada awak media saat disela-sela aksi.
Selain menyoroti harga beras yang naik, dirinya menyatakan bahwa impor beras yang dilaksanakan oleh pemerintah menjadi tanda pengkhiatan terhadap masyarakat, khususnya petani. Sebab, para petani dalam beberapa bulan akan menghadapi panen raya.
“Impor beras oleh pemerintah tentu menyakiti hari petani. Apalagi ketika panen raya, para petani belum mendapatkan jaminan hasilnya akan dibeli oleh pemerintah,” jelas anggi.
BACA JUGA: Pj Gubernur Jabar Klaim Stok Beras Aman hingga Lebaran
Kemudian, dia memaparkan bahwa massa aksi mendorong pemerintah agar menyerahkan gabah petani sebanyak-banyaknya. Sebab, jika swasta yang mendominasi pasokan gabah, maka yang akan mengendalikan harga di pasar adalah pihak swasta.
“Kita juga mendorong pemerintah untuk memberi jaminan terhadap petani yang akan panen agar para petani tidak kebingungan ketika mereka mau menjual hasil panennya,” terangnya.
Dalam pantauan Jabar Ekspres di lokasi, terlihat para mahasiswa masih melakukan aksi demonstrasi. Mereka menginginkan agar Pj Wali Kota Sukabumi dan Ketua DPRD Kota Sukabumi agar hadir dan menandatangani secara langsung poin tuntutan yang dibawakan oleh massa aksi. (Mg9)
BACA JUGA: Harga Beras Terus Naik, Pembuat Lontong Terpaksa Kecilkan Ukuran