JABAR EKSPRES – Sebanyak 51 siswa dari enam sekolah dasar di Kota Banjar diduga keracunan jajanan jelly sekolah merk Daya. Jajanan ini sedang viral dan banyak digemari siswa sekolah dasar. Namun usai dikonsumsi, dampak yang ditimbulkan menyebabkan diare, mual, pusing, dan muntah.
Dinas Kesehatan Kota Banjar bersama TNI Polri telah turun tangan dengan cepat setelah mendapatkan laporan tentang keracunan ini.
BACA JUGA: Nama Besar Diprediksi Mencuat di Pilkada Kota Sukabumi, Mantan Wali Kota hingga Artis Siap Bersaing
Mereka langsung mendatangi sekolah dan mengamankan jajanan tersebut dari pedagang keliling.
Jajanan jenis jelly dengan bungkus berwarna orange merk Daya itu akan diperiksa ke laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat.
“Jumlah sementara ada 51 siswa, 32 di antaranya diperiksa di puskesmas. Rata-rata inkubasi atau efek dari dugaan keracunan itu 8 jam,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar H Saifuddin, (1/3).
BACA JUGA: Membangun Kemandirian Ekonomi Lokal Lewat Desa UMKM Binaan
Menurut dia, enam sekolah yang siswanya diduga keracunan di antaranya SD Negeri 1 Batulawang sebanyak enam siswa, SD Negeri 2 Batulawang 8 siswa, SD Negeri 2 Sukamukti sebanyak 5 orang, kemudian AD Negeri 1 Raharja satu orang, SD Negeri 3 Pataruman 19 orang, dan SD Negeri 1 BJB Langensari sebanyak 12 orang.
“Sekarang untuk produknya sudah ditarik dari pasaran, produk yang ada juga sudah diamankan oleh pihak kepolisian. Karena kita telah berkoordinasi lintas sektor untuk menindaklanjuti kejadian ini,” katanya.
Sementara itu pihak berwenang terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti dan mencegah kejadian serupa.
BACA JUGA: Gus Samsudin Berulah Kembali! Video Dugaan Aliran Sesatnya Viral
Meskipun demikian, kondisi puluhan siswa yang mengalami keracunan mulai membaik. Namun, terdapat satu siswa di SD Negeri 1 BJB Langensari yang masih belum pulih dan tidak dapat mengikuti aktivitas sekolah.
“Betul ada siswa kami yang mengalami gejala mual muntah akibat makan jelly Daya,” ujar Kepala Sekolah SD Negeri 2 Batulawang, Hasanah.
Kejadian ini menjadi peringatan penting akan perlunya pemantauan dan pencegahan yang lebih ketat terhadap jajanan yang dijual kepada anak-anak. (CEP)