JABAR EKSPRES – Setiap tahun, tepatnya tiap bulan Februari, Pemkot Banjar menggelar Kirab Budaya Janur. Kirab budaya janur itu masuk dalam rangkaian Citanduy Festival. Gelarannya selalu dilaksanakan di Jalan Letjen Soewarto Kota Banjar Jawa Barat.
Kirab budaya janur ini berhasil menjadi magnet penonton, baik dari dalam maupun luar Kota Banjar. Lantaran banyak kesenian lokal yang diciptakan warga Banjar, salah satu andalannya yakni Manuk Janur. Dimana para penari pria dan wanita mengenakan kostum burung yang terbuat dari daun kelapa muda atau janur.
Selain Manuk Janur, Kirab Budaya Festival Citanduy ini juga menampilkan kesenian dari setiap Desa dan Kelurahan di Kota Banjar. Di antaranya seperti kuda lumping, pencak silat.
BACA JUGA: Sinopsis Film The Gunman, Misi Menegangkan di Kongo
Kemudian penampilan seni jurig sarengseng, kakalongan (kelelawar) janur, barong bagong (babi) sangkur, wayang limbah awi (bambu), reog dongkol, dan tarian-tarian modern ikut meramaikan festival ini.
“Kirab Budaya janur ini digelar untuk menumbuhkembangkan para pelaku seni dan budaya di Banjar. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati budayanya,” kata Sekretaris Daerah Kota Banjar, Dr H Soni Harison AP SSos MSi.
Kirab budaya janur ini berlangsung sejak pagi hingga siang hari. Para peserta biasanya sudah mempersiapkan diri untuk melaksanakan pawai, mereka menampilkan seni dan budaya kepada para penonton yang hadir menyaksikan di Jalan Letjen Soewarto dan sekitarnya.
BACA JUGA: Ada Potensi Angin Puting Beliung, BPBD KBB Minta Warga Lebih Waspada
Kemeriahan kirab budaya janur ini mampu menjadi daya tarik wisata masyarakat dari luar Kota Banjar. Tak sedikit, warga dari daerah lain juga berbondong-bondong menyaksikan dan mengabadikan momen langka tahunan ini.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Drs H Kaswad MPd.I mengatakan, Kirab Budaya Janur memiliki filosofi penting yang menjadikan budaya janur menjadi branding Kota Banjar dalam kesenian dan kebudayaan.
“Filosofinya, janur itu melambangkan keagungan dan kemuliaan. Kemudian yang kedua janur itu melambangkan kesederhanaan karena mudah didapat, siapa pun bisa mendapatkan janur yang berasal dari pohon kelapa,” kata H Kaswad.