JABAR EKSPRES – Sebuah video yang memperlihatkan ormas Islam GP Ansor dan Banser membubarkan pengajian Ustadz Syafiq Basalamah viral di media sosial.
Diketahui, acara Tabligh Akbar itu seharusnya berlangsung di Masjid Assalam Purimas Kota Surabaya, Kamis (22/2) malam.
Namun acara urung terlaksana setelah didatangi GP Ansor dan juga Banser.
BACA JUGA: Tes IQ Ilusi Optik: Temukan Gambar Burger yang Berbeda
Terkait hal itu, Ketua PAC GP Ansor Gunung Anyar, Surabaya, Asyiqun Nahdli, mengungkap alasan pihaknya membubarkan pengajian tersebut.
Dia mengatakan bahwa pihaknya merasa keberatan dengan kehadiran Ustadz Syafiq Basalamah yang dianggapnya terindikasi radikal.
“Gunung Anyar tolak HTI! Kami (PAC GP Ansor Kecamatan Gunung Anyar) keberatan atas acara Tabligh Akbar di masjid Assalam Purimas Kota Surabaya. Ustadz Riza Syafiq Hasan Basalamah terindikasi radikal,” kata dia dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (23/2).
BACA JUGA: WhatsApp Resmi Tambah Format Teks Baru: Daftar Poin, Nomor, Kutipan, dan Kode Inline
Asyiqun menjelaskan bahwa daerah Gunung Anyar merupakan lumbung pesantren tempat ulama dengan karakter nahdliyin.
Menurutnya, jika pengajian Ustadz Syafiq Basalamah digelar, ditakutkan memunculkan konflik dan riak-riak di masyarakat.
“Maka dari itu kita perlu melakukan penolakan secara dini karena dapat mengganggu keharmonisan di wilayah gunung anyar,” terang Asyiqun.
BACA JUGA: One Piece Chapter 1108: Oda Tunjukan Pengganti Admiral Kizaru
Lebih jauh, Asyiqun menegaskan pihaknya tidak mempermasalahkan siapapun yang hendak berdakwah di daerah Gunung Anyar.
Hanya saja isi ceramah yang sering dibawakan ustadz Syafiq Basalamah, menurutnya sangat bertentangan dengan para nahdliyin.
“Bukan persoalan figurnya tapi karena persoalan prinsipnya dalam berdakwah karena dia menghakimi golongan lain,” katanya.
“Ceramahnya bertentangan dengan aswaja yang dianut masyarakat Kecamatan Gunung Anyar,” tukasnya.***