JABAR EKSPRES – Pakar Klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin mengungkap bahwa angin yang menerjang kawasan Sumedang-Bandung masuk kedalam kategori Tornado. Ini menjadi peristiwa pertama yang terjadi di Indonesia.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran, termasuk warga Kota Bandung yang cemas akan peristiwa serupa imbas cuaca ekstrem yang menerjang beberapa hari kebelakang.
Warga Asal Rancanumpang, Alief Baskara (27) menuturkan, pusaran angin yang menerjang Sumedang -Bandung terlihat dari radius 5 KM. Bahkan dirinya mampu menilai bahwa hal tersebut merupakan peristiwa Puting Beliung.
“Dari Permata Biru, kelihatan kaya pusaran angin gitu, soalnya mengerucut ke bawah. Biasanya tanda gitu kan ada puting beliung di tempat tersebut,” kata Alief kepada Jabar Ekspres lewat pesan tertulis, Kamis (22/2).
BACA JUGA: Hibah Pemprov Jabar Rawan Politisasi dan Ladang Temuan Audit BPK
Dirinya khawatir, pasalnya, awan hitam kerap menyelimuti Kota Bandung pada beberapa hari kebelakang.
“Takut pasti ada, soalnya mendung terus kan bandung. Kadang ngeri kalau udah liat awan hitam. Takut terjadi hal kaya gitu,” ungkapnya
Dilansir dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mengacu pada Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2022. Indeks Rasio Bencana (IRB) Kota Bandung masuk ke dalam kategori sedang dengan nilai 103.05.
Skor tersebut jauh dengan standar wilayah yang masuk ke dalam kategori IRB tinggi dengan nilai 144. Namun apabila melihat peta geografis Jawa Barat, Kota Bandung dikelilingi daerah yang IRB nya masuk ke dalam kategori tinggi.
BACA JUGA: PLN Berhasil Pulihkan Kelistrikan 100% Paska Puting Beliung di Rancaekek
Wilayah tersebut yakni yakni Subang yang IRB nya menyentuh angka 157.25, dan Kabupaten Bandung dengan skor IRB nya sebesar 145.94. Bahkan tercatat di data BNPB, 88 puting beliung telah terjadi selama periode 2022 di wilayah Jawa Barat.
Alam yang sulit diprediksi menyebabkan Pemerintah Kota Bandung perlu bersiap guna hal yang tak diinginkan terjadi. Bahkan Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mendorong agar Pemkot Bandung melakukan langkah mitigasi.
“Kita dihantui bencana sesar lembang, belum lagi cuaca ekstrim. Banjir, tanah longsor, dikhawatirkan terjadi. Jadi kami dorong Pemkot untuk segera melakukan upaya mitigasi kebencanaan,” ujarnya