Lemahnya Sistem Drainase, Musabab Sulitnya Tuntaskan Permasalahan Banjir di Kota Bandung

BANDUNG, JABAR EKSPRES – Hujan deras yang mengguyur akhir-akhir ini menjadi peringatan keras terkait bahaya banjir di Kota Bandung. Gedebage, Kopo, Astanaanyar, Cingised merupakan wilayah yang kerap kali tergenang apabila diguyur dengan intensitas tinggi.

Terjadinya banjir tak bisa menyalahkan kondisi alaminya. Tak dipungkiri, hal ini dikarenakan sungai tak sanggup menampung laju air hujan. Salah satu contoh yakni bencana banjir yang terjadi di Gang Apandi, Braga yang diakibatkan sungai tak mampu mewadahi air hujan.

Musabab lain yakni masifnya pembangunan infrastruktur yang tak dibarengi dengan sistem drainase yang baik. Dilansir dari penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Universitas Padjajaran, jalan di Kota Bandung baru ditopang sebesar 30 persen sistem drainase. Tak heran apabila jalan disebagian wilayah kerap tergenang.

BACA JUGA: Angin Puting Beliung Mengamuk, Terjang Jatinangor dan Cimanggung Sumedang

Selain itu, menurut Aktifis Lingkungan sekaligus ketua BPFK3I Jabar, Dedi Kurniawan, pembangunan infrastruktur kerap mengesampingkan penerapan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Hal tersebut menjadi pemicu mengecilnya kapasitas sistem drainase yang ada.

“Penerapan Amdal nya harus diperiksa disetiap pembangunan. Terkait resapan airnya ada ga, dan hal penunjang lainnya. Jangan sampai regulasi dampak lingkungannya diabaikan,” ucapnya kepada Jabar Ekspres, Rabu (21/2).

Seakan menjawab permasalahan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna secara tersirat membenarkan hal tersebut. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal segera membuka sistem drainase yang ada guna mengetahui penyebab kesalahan.

BACA JUGA: Belum Ada Tindak Lanjut Terkait Penanganan Banjir Cingised oleh Pemkot Bandung

Bahkan tak menutup kemungkinan guna keberjalan program Kota Bandung dalam menanggulangi permasalahan banjir, pihaknya bakal melakukan kerjasama dengan pihak ketiga guna perbaikan sistem drainase.

“Untuk menyelesaikannya memang harus ada kegiatan di luar program dan dilakukan secara rutin. Kita harus buka semua drainase di Kota Bandung. Bisa kerja sama CSR untuk kita selesaikan permasalahan ini,” kata Ema.

Disinggung soal solusi Amdal, Ema menegaskan, pihaknya bakal mengupayakan penguatan kontrol izin pembangunan guna mengurangi dampak banjir yang diakibatkan oleh aktifitas tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan