Jerit Pedagang Beras di Kota Sukabumi Imbas Kenaikan Harga, Minta Pemerintah Kendalikan!

JABAR EKSPRES – Pasca berlangsungnya hari pencoblosan pada Rabu (14/2) lalu, harga beras di Pasar Kota Sukabumi mengalami kenaikan yang cukup melejit.

Bertempat di Pasar Gudang Blok C, Agus (40), salah seorang pedagang beras yang merasakan harga beras melejit tinggi. Bahkan, ia memaparkan bahwa kenaikan tersebut juga sudah dimulai pada bulan Desember 2023 lalu.

“Harga sekarang lagi geclok (tidak sesuai/naik), melambung terus,” ujar Agus saat ditemui Jabar Ekspres, Selasa (20/2).

Agus melanjutkan, kenaikan harga itu kini sudah menyentuh angka puluhan ribu. Ia memberikan menjelaskan bahwa beras yang beberapa waktu lalu ia jual dengan kini yang dijajakan sudah beda Rp70 ribu untuk kategori premium.

“Gecloknya naik (harga) dari harga Rp330 ribu, jadi Rp400 ribu yang premium. Itu naik tapi bertahap,” terangnya.

BACA JUGA: Jembatan Penghubung Antar Kampung di Sukabumi Ambruk, Kehidupan Setempat Lumpuh

Sambung Agus, ia mengatakan bahwa sudah lebih dari 15 tahun lamanya bergelut dalam berjualan beras, namun dirinya merasakan kenaikan harga yang signifikan terasa akhir-akhir ini.

Tak lupa dirinya bergarap agar pemerintah fokus bekerja untuk menstabilkan harga, terlebih lagi hanya dalam hitungan hari umat muslim akan menjalakan ibadah Puasa Ramadhan.

“Saya jual beras udah 15 tahun, baru akhir akhir ini harga melambung segini (tinggi). Ya berharap pemerintah bisa bersikap dan memberikan solusi (soal kenaikn harga) apalagi ini udah naik signifikan, masyarakat sudah resah apalagi ini kebutuhan pokok,” imbuh Agus.

Ditemui oleh Jabar Ekspres pedagang beras bernama Ade (42) yang berjualan di Pasar Pelita Blok A. Hal yang sama dicurahkan oleh dirinya bahwa kenaikan beras sudah dimulai sejak akhir tahun 2023.

BACA JUGA: Cerita Pedagang Nasi di Tengah Meroketnya Harga Beras

“Iyah harga beras lagi naik saya jual 1 liter jual udah Rp14 ribu kalo 1 kg Rp17 ribu, yang medium 1 liter Rp13 ribu kalo satu liter Rp16 ribu. Kalo belum naik ini yang medium Rp11.000 1 kg Rp14 ribu,” kata Ade.

Ade melanjutkan, menurutnya kenaikan itu berdampak terhadap daya beli masyarakat. Dirinya pun merasakan efek dari naiknnya harga beras tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan