JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis periode Februari-Maret diprediksi menjadi puncak musim penghujan di wilayah Bandung Raya.
Dengan ini, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono meminta Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung lakukan pengantisipasian dan mitigasi bencana.
Hal tersebut diakui Bambang agar Diskar PB Kota Bandung bisa mengetahui faktor penyebab terjadinya bencana. Dengan ini dirinya berharap, Diskar PB bersiap guna menanggulangi potensi terjadinya hal tersebut.
Baca Juga:Satu Pekan Keluar dari Rutan, 2 Pelaku Jambret di Cilengkrang Bandung Kembali Dibekuk Polisi!Harga Meroket, Pedagang Kebutuhan Pokok di Bandung Ngeluh Sepi Pembeli
“Harus lakukan upaya-upaya selain kita melakukan tanggap darurat kita juga harus mampu menganalisis faktor penyebabnya,” katanya
Bambang mengungkapkan, fenomena El Nino berpengaruh terhadap perubahan cuaca yang terjadi di Kota Bandung. Intensitas hujan yang diprediksi normal berbeda dengan realitas yang terjadi.
Dengan kondisi ini, timbul kekhawatiran pada benak masyarakat soal potensi bencana yang dikhawatirkan terjadi. Hal tersebut meliputi pohon tumbang, banjir, termasuk longsor dan kebakaran.
Maka dari itu, Bambang menyebutkan, upaya antisipasi dan mitigasi tidak hanya harus dilakukan oleh Diskar PB tapi harus dilakukan oleh sektor lain.
“Ini menjadi penting dalam upaya antisipasi dan penanggulangan bencana,” ujarnya.
Dengan ini, pihaknya tengah mendorong percepatan upaya pengurangan resiko lewat mitigasi bencana, yang diharapkan proses penanggulangan bencana bisa berjalan cepat. (Dam)
