Harga Meroket, Pedagang Kebutuhan Pokok di Bandung Ngeluh Sepi Pembeli

JABAR EKSPRES – Sejumlah pedagang kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Kosambi Bandung mulai mengeluh menyusul kenaikan harga. Bahkan, berdasarkan informasi yang didapat, hingga Senin, 19 Februari 2024, harga kebutuhan pokok seperti cabai merah, tomat, hingga beras pun ikut meningkat.

“Cabai merah dulunya Rp60.000 per kilogram, sekarang jadi Rp120.000 per kilogram. Lalu tomat juga dari Rp12.000, jadi Rp24.000 per kilogramnya,” ujar salah seorang pedagang, Widyaningsih (45) saat ditemui di lokasi.

Selain cabai merah dan Tomat, Widyaningsih juga menyebut beberapa komoditas lainnya seperti rawit merah dan hijau, hingga ketang, kini mulai meningkat.

“Cabai rawit merah juga sama (naik) dari Rp60.000 sekarang Rp80.000 per kilogramnya, cabai juga sama sekarang jadi Rp60.000 dari sebelumnya hanya Rp40.000. Kalau kentang sekarang Rp22.000, naik sedikit,” katanya.

BACA JUGA: Pengamat Unpad Beberkan Faktor Kemenangan Prabowo Gibran, Ada Jokowi Efek?

Widyaningsih mengugkapkan, kenaikan harga ini tejadi secara bertahap sejak Natal tahun 2023 lalu. “Kalau naik dari Natal kemarin, terus sesudah nyoblos (Pemilu 2024) juga masih naik tapi sedikit gak banyak, dan sampai sekarang masih naik dan enggak pernah turun-turun,” katanya

Ia mengaku, dengan adanya hal ini telah mengakibat adanya penurunan pembeli. “Ngaruh sedikit ke penjualan, kalau yang beli sekarang belinya seperlunya saja,” imbuhnya

Sementara itu, kenaikan harga kebutuhan pokok juga turut dirasakan oleh pedagang beras. Bahkan menurut asep (50), saat ini harga beras di Pasar Kosambi telah mencapai Rp16.000 perkilo untuk beras dengan kualitas premium, dan Rp14.000-14.500 untuk kualitas rendah.

“Kalau turun harga itu belum ada (kabar) kayaknya dan masih stabil naiknya bahkan dalam sebulan saja sudah dua kali naiknya,” ujarnya saat ditemui di lapak dagangannya

Meski begitu, untuk stok sendiri Asep menuturkan hingga saat ini masih terbilang aman. Namun dengan adanya kenaikan ini, kata dia, telah membuat sepinya pembeli.

“Jadi pembeli itu sering ngeluh, terus juga yang beli agak ngurangin. Tapi mau gimana lagi sudah dari sananya naik harganya,” pungkasnya

Sebelumnya Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negri Disperidag Jabar, Eem Sujaenah, menyebut kenaikan haga kebutuhan pokok khusunya beras sudah terjadi beberapa kali sejak tanggal 1 – 15 Februari 2024 kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan