JABAR EKSPRES – Ketahui bacaan doa atau tasbih Nabi Yunus dan keistimewaannya jika dibaca pada malam Nisfu Sya’ban berikut ini.
Malam Nisfu Sya’ban jatuh pada malam ke-15 di bulan Sya’ban yaitu Sabtu, 24 Februari 2024 malam.
Dilansir dari laman Jateng NU Online, salah satu amalan yang bisa dilakukan saat malam Nisfu Sya’ban adalah membaca doa atau tasbih Nabi Yunus sebanyak 2375 kali. Berikut adalah bacaan tasbih Nabi Yunus:
Bacaan Tasbih Nabi Yunus
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”. (QS. Al Anbiya: 87)
Keistimewaan Membaca Doa Nabi Yunus saat Malam Nisfu Sya’ban
Syekh Abdul Hamid Qudus dalam kitab Kanzun Najah Was Surur menjelaskan:
فإن تلاوة هذه الآية في هذه الليلة بالعدد المذكور تكون أمانا فى ذلك العام من البلايا والأوهام
Artinya: Siapa yang membaca dzikir ini di malam Nisfu Sya’ban sebanyak (2375) kali, maka dengan izin Allah Taala, ia akan diberikan perlindungan dari bala sampai tahun akan datang.
BACA JUGA: Jadwal dan Keutamaan Puasa Nisfu Syaban 2024
Kisah Nabi Yunus Terjebak di Perut Ikan Paus
Nabi Yunus memanjatkan doa di atas saat berada di dalam perut ikan. Ketikia dirinya menjalankan misi dakwah untuk menyebarkan agama Islam, namun rupanya Nabi Yunus menghadapi sebuah ujian dari Allah SWT.
Ia ditelan oleh ikan paus dan terjebak di dalam perut ikan raksasa.
Meskipun dalam kondisi yang sangat sulit, Nabi Yunus tetap yakin bahwa Allah adalah penyelamat terbesar.
Dia ditelan oleh ikan paus selama 40 hari, di mana ia memohon pengampunan kepada Allah sepanjang waktu.
Karena kesungguhannya, Allah mengabulkan permintaannya dan membebaskan Nabi Yunus dari perut ikan paus dengan selamat.
BACA JUGA: Keistimewaan Nisfu Syaban dan Amalan-amalan yang Dianjurkan!
Kisah tentang Nabi Yunus yang ditelan oleh ikan paus selama 40 hari, dan kemudian dibebaskan oleh Allah dalam keadaan hidup, merupakan bukti kebesaran Allah SWT.
Sebelum mengalami pengalaman yang sulit ini, Nabi Yunus telah meninggalkan umatnya yang keras kepala, yang terus mengabaikannya dan melakukan penyekutuan dengan Allah SWT.