JABAR EKSPRES – Pada bulan April, sebuah perusahaan rintisan dari New York, Runway AI, mengungkapkan teknologi terobosan yang memungkinkan pembuatan video melalui input teks sederhana. Pengguna dapat menghasilkan adegan seperti sapi yang sedang merayakan pesta atau seekor anjing dengan menggunakan smartphone. Klip awal berdurasi empat detik ini agak kabur dan terdistorsi, tetapi jelas menunjukkan kemajuan pesat AI dalam pembuatan video.
Maju cepat hanya 10 bulan, dan OpenAI, perusahaan rintisan yang berbasis di San Francisco, telah memperkenalkan teknologi yang secara dramatis meningkatkan konsep ini. Sistem mereka, yang mampu menghasilkan video berkualitas tinggi yang mengingatkan kita pada rekaman sinematik, didemonstrasikan melalui beberapa adegan yang memukau.
OpenAI, yang dikenal karena mengembangkan chatbot ChatGPT dan DALL-E pencipta gambar, berada di garis depan dalam perlombaan teknologi ini, bersaing dengan perusahaan-perusahaan seperti Runway dan raksasa teknologi seperti Google dan Meta.
Teknologi ini menjanjikan untuk merevolusi pembuatan film, yang berpotensi menggeser seniman digital pemula sekaligus merampingkan pekerjaan para profesional yang sudah berpengalaman. Namun, teknologi ini juga menimbulkan kekhawatiran akan mudahnya memproduksi informasi yang salah secara online.
“Saya benar-benar takut bahwa hal semacam ini akan mempengaruhi pemilu yang diperebutkan secara sempit,” ujar profesor di University of Washington yang berspesialisasi AI Oren Etzioni.
Baca juga: ChatGPT vs Gemini Lebih Bagus Mana? Ini Jawabannya
Sistem baru yang diberi nama ‘Sora’-bahasa Jepang yang berarti ‘langit’-menyimbolkan kemungkinan kreatif yang tak terbatas. Para penciptanya, termasuk Tim Brooks dan Bill Peebles, menyoroti bahwa Sora saat ini tidak tersedia untuk umum.
OpenAI dengan hati-hati mengevaluasi risiko sistem dengan berkolaborasi dengan sekelompok peneliti terpilih yang akan menyelidiki potensi penyalahgunaan.
OpenAI bertujuan untuk memamerkan kemampuan Sora sambil mencari umpan balik dari luar. Meskipun menyematkan tanda air dalam video yang dihasilkan AI, perusahaan mengakui bahwa tanda air ini dapat dihapus atau diabaikan. (The New York Times telah menambahkan watermark “Generated by A.I.” mereka sendiri pada video yang menyertai cerita ini).