Rapor Merah Pembinaan Sepakbola Bandung

JABAR EKSPRES, BANDUNG – Masyarakat awam tentunya berpikiran, Memiliki klub dengan nama besar seperti Persib Bandung proses pembinaannya jauh lebih profesional ketimbang klub-klub lain.

Namun perlu diketahui, nama-nama beken yang lahir dari akademi Persib hanya segelintir yang asli produk Kota Bandung. Dari nama pesepakbola yang kini berkiprah dikancah Kompetisi Liga 1, hanya Beckham Putra, Febri Haryadi, Gian Zola, Henhen, Abdul Aziz, Hanif Sjahbandi hingga Wildan (Persebaya) yang lahir di Kota Kembang.

Nama-nama tersebut menjadi perwakilan disetiap lintas generasi. Abdul Aziz dengan angkatan 94 nya, Henhen angkatan 95, Febri 96, Zola Wildan 98, dan terakhir Beckham kelahiran 2001.

Dari hal ini, timbul pertanyaan mengapa pesepakbola Bandung sulit menembus kancah persepakbolaan Indonesia. Sutanto Tan, Andritany, Kakang Rudianto, Robby Darwis memang betul merupakan produk akademi Persib. Namun mereka bukan lah asli produk Kota Bandung.

BACA JUGA : Ruang Seni Berkonsep Resto Hadir di Bandung, Sujiva Resto & Art Space Siap Jadi Wadah Kreativitas Anak Muda

Akar masalah yang terjadi ialah pembinaan di level Grasroot sangatlah buruk. Memang betul dari segi prestasi Kota Bandung tak usah diragukan, seperti SSB Saswco yang pernah mewakili Indonesia untuk berkompetisi di Manchester United Cup, di Inggris.

Namun program berkelanjutan bagaimana mempertahankan potensi ini tidaklah jelas. Dari jebolan SSB tersebut, hanya Gian Zola dan Wildan yang kini sukses berkancah di Kompetisi Liga 1.

Secara kasar bisa disebut level kompetisi hingga seleksi pemain SSB di Bandung sangatlah bobrok. Hal tersebut berkaitan dengan adanya penguasa-penguasa yang memegang kendali dibalik sistem manajerial tim.

Salah satu orang yang pernah merasakan pahitnya sisi gelap level Grasroot sepakbola Bandung ialah Ramdhani (26). Ia kerap kali dirugikan apabila tengah mengikuti seleksi.

“Yang seangkatan pasti taulah. Jauh sebelum EPA, Haornas dan Suratin itu kompetisi paling bergengsi lah. Pemain yang moncer di SSB di panggil untuk mengikuti seleksi masuk Persib. Untuk Haornas U-15 dan Suratin U-17,” kata Ramdhani kepada Jabar Ekspres, Kamis (15/1)

“Namun seleksi ini tuh kaya formalitas. Match pertama biasanya diisi oleh pemain dari 3 SSB yang mendominasi sekaligus terdapat pengurus di staff kepelatihan hingga menejerial Persib. Hasil akhirnya, yang kepilih ya mereka-mereka lagi,” lanjutnya

Tinggalkan Balasan