Rapor Merah Pembinaan Sepakbola Bandung

Bahkan ajaibnya, proses pengerucutan misal dari 100 pemain hingga seleksi final 40 pemain menjadi 28 pemain. Pemain yang tercoret dan tidak bisa masuk ke list 40 pemain justru diseleksi akhir terdapat nama tersebut.

“Itu udah diluar nalar. Saya pernah masuk sampe 40 besar, pas game internal penentuan menjadi 28, ada nama pemain yang sudah tercoret. Pemain tersebut berasal dari salah satu tim yang pasti semua orang taulah dari SSB mana kalau mengikuti seleksi gituh,” paparnya

Sulit memutus mata rantai akan praktik kotor seperti ini. Pasalnya, pengurus-pengurus tersebut kini menduduki jabatan penting di kancah persepakbolaan Bandung.

Selain hal tersebut, praktik uang erat kaitannya dengan persepakbolaan Bandung. Pernah ingat ketika Indra Sjafri melakukan seleksi terkait pencarian pemain di Pelosok Negeri guna bisa bersaing memperebutkan tempat di Timnas Indonesia U-19?

Bandung terpaksa dilewat akibat seleksi yang seharusnya tak dipungut biaya sepeserpun malah diberlakukan sistem pendaftaran dengan harga Rp150 hingga Rp 200 ribu. Dalihnya, guna pembuatan kostum seleksi.

Selain itu, terdapat satu kasus ketika Persib muda bakal berlaga di piala Haornas. Usut punya usut, Persib kekurangan pendanaan akibat pemain “titipan” sang manajer yang sekaligus orangtuanya kabur beberapa hari menjelang kompetisi.

Hal ini diutarakan oleh satu pemain yang harus merelakan tempatnya di tim Persib Bandung. Ia kemudian bermain untuk Perses Sumedang di piala Haornas tersebut.

Selain itu, pernah diutarakan oleh satu guru PPL yang mengajar di salah satu sekolah swasta di dekat pusat Kota Bandung. Kala itu, kompetisi yang disiarkan langsung di NET TV Mengharuskan setiap tim menurunkan pemain dibawah U-23.

Slot tersebut seharusnya diisi oleh beliau yang berinisial D. Namun, kala itu terdapat salah satu oknum yang meminta uang sebesar Rp30 juta agar dirinya bisa masuk ke tim senior.

Budaya kotor seperti ini seperti dirawat oleh orang-orang yang memiliki power dalam memberikan jaminan untuk pemain agar bisa masuk ke dalam tim muda.

Rapor Merah pantas diberikan dalam menilai kinerja pembentukan bibit-bibit muda di level Grasroot Kota Bandung. (Dam)

Tinggalkan Balasan