JABAR EKSPRES – Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan turut merespon hasil quick count pemilihan presiden dari sejumlah lembaga survei. Menurutnya, peluang putaran kedua sudah sangat menipis.
Firman menguraikan, berkaca dari pengalaman pada pemilihan umum (pemilu) 2014 atau 2019, hasil quick count itu cenderung tidak akan jauh berbeda dengan hasil real count yang nantinya dilakukan KPU.
“Pengalaman saja dari pemilu 2014 atau 2019. Hasilnya tidak jauh beda. Walaupun tetap nanti harus menunggu hasil resmi KPU,” jelasnya kepada Jabar Ekspre, Kamis (15/02).
Firman menambahkan, hasil quick count pada pemilu kali ini juga cukup menarik jika dibandingkan pada pemilu 2014 atau 2019.
BACA JUGA: Bambang Hidayah: Hasil Pilpres Kita Hormati, Jangan Terpecah Belah
“Kalau sebelumnya kan ada beda-beda, tapi kali ini cenderung sama. Perbedaan angka tidak terlalu signifikan,” ujarnya.
Kondisi itu tentu makin membulatkan peluang hasil pemilu yang tidak akan jauh berbeda dengan hasil quick count.
Bagi Firman, perubahan ekstrim kemenangan pemilu 2024 bisa terjadi jika ada keputusan dari Mahkamah Konstitusi. Hal itu terkait sengketa pemilu yang benar-benar bisa dibuktikan.
“Sekarang kan mulai muncul dugaan kecurangan, kalau bisa dibuktikan dengan istilah Terstruktur Sistematis dan Masif, maka itu mungkin,” jelasnya.
Hasil quick count yang ada juga telah menjawab sejumlah syarat kemenangan paslon untuk satu putaran. Atau semakin menutup peluang terjadinya pemilu dua putaran.
BACA JUGA: Sedang Bersih-bersih TPS, Warga Desa Cinunuk Bandung Dihebohkan Oleh Temuan Sosok Pria Tak Bernyawa
Quick count yang ada turut memperlihatkan kemenangan paslon 02 tidak hanya unggul lebih dari 50 persen tapi juga sebaran kemenangan mayoritas.
“Sekilas dari quick count pasangan Amin hanya unggul di Aceh dan Sumbar, DKI masih ketat. Sementara Ganjar Mahfud yang nampak hanya di Bali. Jadi hampir seluruh provinsi dimenangkan Prabowo Gibran. Dari quick count juga sudah nampak mewakili sebaran,” jelasnya.
Dari informasi yang dihimpun, update hasil quick count dari Litbang Kompas pada 15/02 pukul 12.58 mencatat pasangan Prabowo Gibran unggul 58,60 persen, lalu Anies Muhaimin 25,26 persen dan Ganjar Mahfud 16,15 persen. Data masuk sudah 93,90 persen.