BANDUNG, JABAR EKSPRES – Harga beras masih mengalami kenaikan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) lantas tetap gencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menuturkan bahwa kenaikan harga beras melewati harga eceran tertinggi (HET). Angka tersebut berada di kisaran harga Rp16.000 di atas HET Rp12.900.
“Kalau premium itu Rp16.000, HET-nya Rp12.900, medium juga HET 10.900 perkilo sekarang 12 ribuan,” ungkap Gin Gin, belum lama ini.
Menurutnya, hal tersebut diperparah dengan produksi beras yang saat ini sedang menurun. Penyebabnya adalah faktor cuaca hingga permintaan yang cukup banyak.
BACA JUGA: UNIK! TPS 05 di Banjaran Gunakan Konsep Hantu, Naikkan Minat Warga untuk Memilih
“Sisi produksi menurun karena cuaca dan permintaan yang tinggi, karena itu pemeritah terus genjot stok beras kedepan,” tuturnya.
“Hari ini lakukan survei stok ketersediaan termasuk harga, kenaikan ini tidak berlangsung lama seperti pemerintah pusat membantu beras 10kg ke warga. Internal juga kuat dengan kegiatan pasar murah dan gerakan pangan murah,” tambahnya.
Lantas dirinya mengharapkan, dengan digencarkannya Gerakan Pasar Murah (GPM) menjelang puasa tahun 2024. Dia berharap sebelum puasa, harga tersebut bisa turun sekitar Rp2.000 hingga Rp3.000.
“Karena sekarang juga sedang gencar memperbanyak stok dan operasi pasar,” pungkasnya.
BACA JUGA: AMIN Menang di TPS Pj Gubernur Jabar