UNIK! TPS 05 di Banjaran Gunakan Konsep Hantu, Naikkan Minat Warga untuk Memilih

JABAR EKSPRES – Demi menarik minat warga dan pemilih, para panitia di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 05 Jalan Raya Banjaran, Kampung Nambo, RT 03, RW 02, Desa Batukarut, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung menggunakan kostum hantu.

Dalam pantauan di lapangan, terlihat para panitia menggunakan kostum hantu seperti pocong, suster ngesot, dan juga valak.

Banyak warga juga yang datang sangat antusias ke TPS ini terlebih posisi TPS sendiri berada di pinggir jalan sehingga menarik perhatian, baik warga yang memilih ataupun masyarakat yang melintas.

Tak ayal juga banyak warga pemilih atau masyarakat sekitar berbondong-bondong untuk mengabadikan momen tersebut.

Ketua KPPS 05 Nambo, Rudi haryanto mengatakan jika konsep hantu ini digunakan untuk menarik minat warga agar datang dan menggunakan hak suaranya.

BACA JUGA: Jaga Kondusifitas Pencoblosan Pemilu 2024, Kapolresta Bandung Kontrol TPS

“Sebetulnya ini konsep kita desain sedemikian rupa untuk menarik minat bahwa pemikiran umum itu bukan hanya sekedar datang ke TPS, tapi untuk hiburan,” ujar Rudi saat ditemui, Rabu (14/2/2024).

Rudi menjelaskan, hampir semua panitia baik KPPS hingga yang lainnya semua menggunakan kostum hantu.

“Yang dipakai para anggota kpps ini ada drakula, pocong, valak hitam, valak putih, sama suster ngesot,” katanya.

Selain itu, untuk Make Up sendiri kata Rudi, panitia dibantu oleh masyarakat yang juga sering merias penampilan-penampilan yang unik.

“Untuk make up ada dari teman-teman kita yang kebetulan bersedia membantu kita di rias sedemikian rupa,” tuturnya.

BACA JUGA: 5 Cara Warga Manfaatkan APK Baliho Bekas Kampanye

Selain itu, Rudi juga menyebut jika TPS didekor juga dengan konsep hantu agar para warga yang datang merasakan sensasi tersebut.

“Ada dekor juga ini juga. Konsepnya kuburan, mayat, sama pernak pernik lainnya. Ini kami menggunakan ruko untuk travel umroh,” ungkapnya.

Adapun yang bertugas di TPS ini kata Rudi ada 9 orang dengan jumlah DPT sebanyak 245 orang. Dirinya juga tidak mendapatkan kesulitan dalam membuat konsep ini.

“Alhamdulillah dalam persiapan gak ada kesulitan,” terangnya.

Rudi juga berharap dengan konsep ini masyarakat menjadi terhibur dan datang untuk menggunakan hak suaranya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan