JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Perumda Trans Pakuan bakal mengujicoba sebanyak lima angkutan kota (angkot) bertenaga listrik hingga enam bulan kedepan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra menjelaskan, ujicoba dilakukan agar Pemkot Bogor mempunyai gambaran terkait pengoperasian angkot listrik untuk kedepannya.
“Kalau berdasarkan hasil kajian, evaluasi dan analisa merugikan bagi pengusaha angkot jangan dipaksakan. Kecuali pengoperasian angkot listrik memakai pola bantuan, tapi kalau pyur usaha dari badan hukum, hasilnya mesti menguntungkan,” kata Marse dikutip Selasa, 30 Januari 2024.
Ia menambahkan, selain itu ujicoba dilakukan untuk mempersiapkan regulasi apa yang pas untuk diterapkan dalam pengoperasian angkot listrik.
BACA JUGA: Rencana Penambahan 2 Koridor Baru BisKita Transpakuan Tertunda
Marse tak menampik bahwa kehadiran angkot listrik akan menjadi batu pijakan untuk memulai kembali konversi angkot konvensional.
Menurutnya, konversi angkot harus kembali berjalan, entah dengan skema dua menjadi satu atau tiga menjadi satu.
“Konversi harus ada. Skema seperti apa nanti disepakati dengan Organda, yang pasti Pemkot Bogor menginginkan tidak ada penambahan angkot, tetapi lebih ke peremajaan, pembatasan hingga pengurangan,” serunya.
Terkait siapa yang akan bertanggungjawab dalam mengelola angkot listrik sebagai feeder nantinya, kata Marse, bahwa peluang Perumda Trans Pakuan mengelola moda transportasi tersebut terbuka lebar.
Namun untuk memastikan hal itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Organda terlebih dahulu.
BACA JUGA: Bima Arya Puji Kontribusi Organda Dorong Kemajuan Sistem Transportasi di Kota Bogor
“Tapi kalau badan hukum dan Organda sanggup, silahkan dikelola. Dishub akan buat aturannya, bisa bentuknya konsorsium atau mandiri. Yang pasti mesti berbadan hukum, mungkin beberapa feeder bisa oleh konsorsium, beberapa lagi bisa oleh badan hukum mandiri,” urainya.
Marse juga menegaskan bahwa hingga kini pihaknya belum memastikan rute yang akan dilayani angkot listrik tersebut.
“Tapi mungkin akan melayani koridor 3 Bubulak-Sukasari yang belum terlayani oleh Biskita. Namun, kita akan kaji lagi agar tak ada gesekan trayek,” jelas dia.
Karena angkot listrik akan diproyeksikan sebagai feeder, lanjut Marse, pihaknya mesti terlebih dahulu berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk memastikan apakah akan ada penambahan Biskita.