JABAR EKSPRES – Pangkalan militer Amerika Serikat di Yordania menjadi pusat perhatian setelah milisi di Irak menyerang lokasi bernama Tower 22 pada Minggu (28/1). Serangan ini menargetkan pangkalan militer Al Rukban yang terletak di Tower 22, menyebabkan tiga orang tewas dan 30 personel AS mengalami luka-luka.
Presiden AS, Joe Biden, menuduh kelompok yang didukung Iran di Irak sebagai otak di balik serangan tersebut.
Kelompok Perlawanan Islam di Irak kemudian mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, menjadi organisasi yang mengakomodir sejumlah milisi termasuk Kataib Hizbullah. Mereka menyatakan serangan sebagai respons terhadap “pembantaian Israel terhadap rakyat di Jalur Gaza.”
Namun, kendati pengakuan tersebut, Tower 22 yang diserang milisi pro-Iran masih menjadi misteri bagi sebagian besar orang. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang Tower 22, melibatkan fakta-fakta penting dan konteks strategis.
Tower 22: Pusat Logistik dan Pangkalan Strategis
Sejauh ini, informasi terkait Tower 22 masih terbatas. Menara ini terletak di lokasi yang strategis, tepat di seberang perbatasan Suriah dan Irak, seperti yang dikutip oleh Reuters. Tower 22 dikenal sebagai tempat logistik dan pangkalan bagi 350 pasukan Angkatan Udara AS.
Selain itu, Tower 22 juga memiliki peran penting dalam perang melawan kelompok terorisme, terutama ISIS. Lokasinya cukup dekat dengan pasukan AS di Tanf, yang memiliki peranan signifikan dalam memerangi kelompok teroris tersebut.
Tower 22: Mengawasi Iran dan Perang Melawan ISIS
Penempatan pangkalan AS di wilayah ini juga merupakan upaya untuk membatasi pembangunan militer Iran di Suriah timur. Dengan lokasi yang cukup dekat dengan pasukan AS di Tanf, Tower 22 memiliki potensi untuk membantu dalam perang melawan ISIS dan mengawasi sisa-sisa kelompok tersebut di daerah tersebut.
Pasukan AS di Yordania tidak hanya fokus pada perang melawan ISIS, tetapi juga berpotensi untuk melawan milisi yang didukung oleh Iran. Posisi geografis Yordania yang menjadi salah satu penerima terbesar pendanaan militer luar negeri AS menjadikannya mitra penting dalam upaya regional Amerika Serikat.
Hubungan AS-Yordania dan Program Keamanan Perbatasan
Yordania, sebagai penerima terbesar pendanaan militer luar negeri dari AS, telah menjalin kerjasama erat dengan Negeri Paman Sam. Ratusan pelatih AS berada di Yordania, dan keduanya sering melakukan latihan militer bersama.