JABAR EKSPRES – Pada Rabu malam (24/1), Washington mengungkapkan keprihatinan “serius” atas serangan yang dilaporkan terhadap gedung Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB di Gaza selatan.
Meskipun Israel membantah bertanggung jawab dan sedang menyelidiki apakah Hamas yang melakukan serangan tersebut, pernyataan tersebut tampak menyalahkan Israel.
Ada laporan mengenai kebakaran di gedung UNRWA, di mana “lebih dari 30.000 orang Palestina yang terlantar dilaporkan telah berlindung,” kata Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional.
“Meskipun kami belum memiliki semua rincian tentang apa yang terjadi dan akan terus mencari informasi lebih lanjut mengenai insiden hari ini, hilangnya setiap nyawa yang tidak bersalah adalah sebuah tragedi,” kata Watson.
Baca juga: Tawanan Hamas Akui Yahya Sinwar Kunjungi Mereka di Terowongan
“Konflik ini telah mengakibatkan kematian dan luka-luka yang menghancurkan bagi puluhan ribu warga sipil Palestina, dan kami berduka atas setiap nyawa warga sipil yang hilang. Sungguh memilukan melihat anak-anak terbunuh, terluka, dan menjadi yatim piatu,” tambahnya.
Amerika Serikat tetap memberikan dukungan terhadap Israel untuk mempertahankan diri, namun menekankan pentingnya melindungi warga sipil termasuk personel dan lokasi kemanusiaan.
“Sangat memprihatinkan. Kami menyesalkan serangan hari ini terhadap pusat pelatihan Khan Yunis milik PBB” kata Vedant Patel, wakil juru bicara utama Departemen Luar Negeri AS, mengenai serangan tersebut.
Presiden AS Joe Biden juga menyatakan dukungan terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Serangan ini juga memprihatinkan bagi Amerika Serikat dan Philippe Lazzarini, komisaris jenderal UNRWA, menilai serangan Israel telah melanggar aturan perang.
Baca juga: 25.000 Orang Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel