BACA JUGA: Posisi Kosong di Perumda Pasar Juara Masih Sepi Peminat
Masalah tersebut kemudian ditambah dengan kurangnya transportasi massal yang ada di Kota Bandung. Imbasnya, Angkutan akan lebih banyak bertaburan di jalan-jalan Kota Kembang yang memiliki jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa.
“Dengan penduduk kita yang berjumlah sekitar 2 jutaan lebih, otomatis angkot atau transportasi lain akan semakin banyak untuk memenuhi demand. Ini semakin menambah kesemrawutan,” paparnya.
Terakhir, Menurut Marijke, alih fungsi lahan yang terjadi dikawasan Gedebage semakin memperparah kemacetan yang terjadi di kawasan tersebut. Hal ini tak terlepas dari hadirnya Mall Summarecon, Masjid Al-Jabbar, kawasan kuliner, hingga Stadion GBLA.
“Pertumbuhan lahan komersial seperti mall, factory outlet, Masjid Al Jabbar dan lokasi-lokasi kuliner yang semakin menjamur menyebabkan kawasan Gedebage semakin padat transportasi,” bebernya.
“Pergerakan manusia akan semakin dinamis dengan menjamurnya lahan komersial. Pergerakan manusia yang dinamis ini juga diiringi dengan pergerakan transportasi, baik pribadi maupun umum sehingga menambah kepadatan lalu lintas,” pungkasnya. (Dam)
BACA JUGA: Resmi Dibuka! Summarecon Mall Bandung Siap Beri Efek Domino untuk Ekonomi Masyarakat