Pj Wali Kota Bereaksi Soal Kasus Penjualan Diduga Buku LKS di Kota Banjar

JABAR EKSPRES – Pj Wali Kota Banjar Hj Ida Wahida Hidayati turun tangan dalam polemik peredaran paket buku yang diduga Lembar Kerja Siswa (LKS) di sekolah dasar negeri di Kota Banjar.

Pj Ida turun tangan memerintahkan Inspektorat Banjar untuk menindaklanjuti keterlibatan oknum dan status buku tersebut.

“Sedang ditundaklanjuti oleh Inspektorat dan Disdik Banjar,” kata Hj Ida Wahida Hidayati melalui pesan tertulis kepada Jabar Ekspres, Rabu 24 Januari 2024.

Sementara itu, Inspektur Kota Banjar Agus Muslih MMKes QGIA saat dikonfirmasi ulang mengatakan, timnya sudah turun ke lapangan. Pihaknya juga sudah mendapatkan sample buku yang diduga LKS tersebut.

“Auditor sudah dapat buku-bukunya, nanti tim juga akan memanggil pihak-pihak yang terkait,” kata Agus Muslih melalui sambungan telepon.

BACA JUGA: Penjualan Buku di Sekolah Tidak Diketahui Disdikbud

Ia menjelaskan, dalam proses penanganan kasus ini, pihaknya akan mendalami secara komprehensif. Mulai sisi bisnisnya melanggar aturan atau tidak, hingga dugaan keterlibatan oknum pemangku kebijakan di lingkup Pendidikan.

“Kita lihat dari hasil pengembangam tim, pihak-pihak mana saja yang akan kita panggil. Namun yang jelas saat ini tim sudah mengumpulkan bahan keterangan dari lapangan,” kata Agus Muslih.

Menurutnya, tindak lanjut ini berkadar pengawasan. Jika hasil pemeriksaan dan pengembangan terdapat aturan yang dilanggar, maka pihaknya akan memproses ke tahap selanjutnya.

“Kalau itu terbukti melanggar dan itu sudah terjadi kita tindaklanjuti prosesnya,” ujarnya.

Sebelumnya beredar penjualan paket buku yang diduga LKS di sekolah-sekolah dasar. Informasi yang dihimpun di lapangan, peredaran buku-buku yang dibebankan biayanya ke siswa atau ke wali murid itu ditenggarai ada intervensi dari oknum pejabat di lingkup Pendidikan.

BACA JUGA: Jadi Polemik, Penjualan Paket Buku SD di Kota Banjar Dihentikan

Bahkan salah satu oknum pejabat pendidikan yang enggan disebut namanya saat diwawancara mengakui adanya janji sukses fee dari penyedia buku berupa diskon umrah apabila paket buku tersebut terjual sesuai target.

Keterlibatan oknum di lingkup pendidikan itu mencuat usai paket buku tersebut didistribusikan ke sekolah-sekolah dasar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan