JABAR EKSPRES – Nama Tom Lembong seketika menjadi viral dan trending di berbagai media sosial, sejak disebut-sebut oleh Cawapres nomer 2 Gibran Rakabuming Raka, dalam debat Cawapres ke empat, Minggu (22/1) semalam. Profil Tom Lembong bisa kamu dapatkan disini jika kamu penasaran seperti apa sosoknya.
Nama Tom Lembong digunakan oleh Gibran untuk menyerang Cawapres nomer 1 Muhaimin Iskandar, saat debat tentang LFP atau lithium ferrophosphate.
Cak Imin diduga tidak paham dengan istilah yang disebut Gibran, pdahal menurutnya istilah FLP sering digaungkan oleh Tom Lembong, selaku Co-Captain di Timnas AMIN.
Baca juga : Apa Itu Greenflation, Istilah yang Ditanyakan Gibran pada Mahfud MD Saat Debat Cawapres Keempat
“Saya nggak tahu pak Tom Lembong dan timsesnya sering nggak diskusi sama cawapresnya. Masak cawapresnya nggak paham, aneh lho,” sindir Gibran.
Sejak debat tersebut, nama Tom Lembong langsung memenuhi halaman pencarian di berbagai pencarian di media Sosial.
Agar kamu juga tidak penasaran, berikut profil singkat Tom Lembong, yang sudah malang melintang di dunia perekonomian Indonesia, dilansir dari berbagai sumber.
Profil Tom Lembong
Tom Lembong memiliki nama lengkap Thomas Trikasih Lembong, lahir tahun 1971 di Jakarta. Masa Kecil Tom Lembong bersekolah di Sekolah Regina Pacis, Jakarta dari SD dan SMP.
Saat SMA, Tom Lembong pindah ke Boston College High School, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, mengikuti sang Ayah yang merupakan diplomat.
Ayah Tom Lembong pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.
Setelah SMA dia melanjutkan kuliah di Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.
Karier:
– Sales and Trading Associate, Morgan Stanley and Company (1994-1995)
– Senior Manager, Departemen Corporate Finance Makindo, Morgan Stanley Divisi Ekuitas (Singapura) (1995-1998)
– Investment Banker, Deutsche Securities Indonesia (1998-1999)
– Managing Director, McKinsey & Company (2000-2013)
– Menteri Perdagangan Republik Indonesia (2015-2016)
– Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (2016-2019)
– Direktur, Consilience Policy Institute (2020-sekarang)
– Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA).
– CEO dan Managing Partner di perusahaan asuransi Quvat Capital