Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi Terima Aspirasi Masyarakat Parungpanjang

Jabar Ekspres – Masyarakat Parungpanjang yang diwakilkan oleh Gerakan Masyarakat Arus Bawah (Gema Abah) dan Gerakan Masyarakat Parungpanjang ( Gampar) mendatangin Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (22/1).

Kedatangan mereka pun disambut hangat oleh Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Gerindra Mulyadi.

Masyarakat Parungpanjang ini ingin menyampaikan aspirasi mulai dari permasalahan kesehatan, Keselamatan dan hak publik yang terjadi di sana.

Mulyadi menyampaikan, dirinya sudah bisa masuk ke permasalahan yang ada di Parungpanjang untuk bisa dibawa bersama Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin Selasa (23/1).

BACA JUGA: Caleg DPR RI Sukabumi Kampanye di Gedung Pendidikan, Bawaslu Kantongi Bukti dan Lakukan Pendalaman

“Intinya saya sudah punya dasar ke masalah Parungpanjang terkait penugasan saya, jadi kalau audiensi ini menjadi dasar terus menerus menyuarakan agar berkoordinasi dengan stakeholder dengan Provinsi dan PUPR, besok akan saya sampaikan bersama Pj Gubernur Jawa Barat,” ucapnya.

Legislator asal Kabupaten Bogor ini memiliki tiga solusi untuk menyelesaikan masalah di Parungpanjang dadi jangka pendek, menengah hingga jangka panjang.

“Jikalau dianggap jangka pendek merevitaslisasi untuk jalir exiting saya akan ingatkan ke Pak Gubernur Besok, Kedua meminta komitmen dari pelaksana pembangunan jalan tambang kapan selesai, ketiga terakhir kita akan intervensi secara total dan formulasinya seperti apa nanti dibicarakan sama Provinsi,” tukasnya.

BACA JUGA: Herman Khaeron Caleg DPR RI dari Partai Demokrat Terfavorit Dapil VII di Kalangan Mahasiswa 

Sementara itu, Ketua Gema Abah Ishak menegaskan kedatangannya beserta ratusan masyarakat Parungpanjang untuk menyampaikan aspirasi masalah yang puluhan tahun tidak adanya penyelesaian.

“Saat ini kita diundang ke Parlemen Senayan DPR RI oleh Pak Haji untuk menjelaskan masalah di Parungpanjang yang sudah puluhan tahun belum adanyan solusi dan mudah-mudahan solusinya cepet bisa ditemukan,” tuturnya.

Ishak menambahkan, solusinyan hanya satu yaitu segera dibengunnya jalur tol khusus tambang harga mati.

“Solusi penyelesaian ini adalah segera dibangunnya sampai selesai jalur tol khusus tambang,” pungkasnya (SFR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan