Apakah Smart Wallet Investasi Bodong? Ini Faktanya

JABAR EKSPRES – Seiring maraknya aplikasi Smart Wallet, pertanyaan utama yang muncul adalah, apakah aplikasi investasi ini benar-benar membayar? Namun, dibalik klaim profit harian 2%, ternyata terdapat kebusukan yang perlu kita ungkap bersama.

Smart Wallet, sebuah aplikasi investasi aset kripto yang dijanjikan dapat melipatgandakan uang, sebenarnya mengandalkan uang deposit dari para member untuk membayar. Skema ini membuat perusahaan mendapatkan keuntungan dari investasi aset kripto, namun pada hakikatnya, ini hanya modus operandi.

Baca juga : Terbongkar Skema Ponzi di Aplikasi BIT, Berikut Faktanya

Konsep menabung di Smart Wallet dengan profit harian 2% terdengar menggiurkan. Namun, bila benar, mengapa Menteri Keuangan tidak menginvestasikan triliunan rupiahnya di sini untuk melunasi utang negara? Ini hanya salah satu pertanyaan retoris yang mencerminkan keabsurdan klaim profit harian yang diusung oleh Smart Wallet.

Selain itu, perbandingan dengan bank-bank Indonesia yang menawarkan profit deposito 4-6% per tahun, klaim profit harian 2% dari Smart Wallet jelas mencurigakan. Investasi aset kripto memang penuh risiko, dan banyak aplikasi serupa seperti Ajib Crypto, Peluang Indodak, Binance, dan sebagainya.

Sebelum terjun ke dunia investasi, bijaksanalah untuk mempelajari cara membedakan aplikasi investasi bodong dan yang resmi. Smart Wallet sendiri memberikan ciri-ciri yang mendekati scam, seperti rekrutmen massal, event dengan hadiah menggiurkan, kesulitan penarikan, permintaan deposit untuk mengaktifkan akun, dan masalah login yang meragukan.

Meski beberapa pengguna masih mengklaim pembayaran dari Smart Wallet, tetapi tanda-tanda scam semakin nyata. Jangan sampai terjebak oleh iming-iming kekayaan cepat tanpa usaha. Lebih bijak untuk menghentikan investasi di Smart Wallet sebelum terjadi kerugian lebih lanjut.

Baca juga : Aplikasi Penghasil Uang VCCP Terbukti Investasi Bodong? Ini Faktanya

Tidak jarang, aplikasi semacam ini menggunakan berbagai kegiatan amal atau sosial sebagai kedok untuk menarik pengguna baru. Meskipun beberapa aplikasi serupa, seperti Simonida Media yang kini tutup namun sayangnya Smart Wallet masih berjalan dan bisa saja menyusul nasib serupa.

Jangan terlena dengan pembayaran dari Smart Wallet, karena uang tersebut sebenarnya berasal dari deposit member lainnya. Berhati-hatilah dan bijaklah dalam memilih investasi. Semoga informasi ini bermanfaat agar Anda tidak menjadi korban dari skema investasi yang merugikan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan