JABAR EKSPRES – Sesar Lembang, sebuah sesar aktif di Jawa Barat yang terletak di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi, diidentifikasi sebagai daerah yang dapat terdampak jika mengalami pergerakan gempa bumi berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB).
“Kota Cimahi, terutama di sebelah barat sesar Lembang, berpotensi menjadi wilayah terdampak akibat energi yang dilepaskan oleh sesar tersebut,” ucap Fithriandy Kurniawan, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, pada Jabar Ekspress melalui seluler, Minggu, 14 Januari 2023.
Menurutnya, wilayah Kota Cimahi mengalami dampak yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh tingginya kepadatan penduduk dan struktur bangunan di kota tersebut. Kondisi ini meningkatkan tingkat kerentanan terhadap dampak yang mungkin terjadi.
“Untuk prediksi kerusakan saya kira kita tidak dapat memastikan karena pergerakan gempa bumi sampai saat ini tidak dapat diprediksi,” ucap Fithriandy.
Fithriandy mengatakan, BPBD Kota Cimahi secara rutin melakukan sosialisasi dan simulasi mitigasi non-struktural terhadap potensi gempa bumi. Kegiatan ini melibatkan berbagai instansi, termasuk sekolah, puskesmas, perguruan tinggi, gedung pemerintah, rumah sakit, dan tingkat kelurahan RW/RT.
“Di tingkat masyarakat, mitigasi struktural juga selau kita sampaikan bahwa bangunan itu harus kita desain rumah yang ramah gempa bumi, bagunan atau gedung pun demikian sehingga ketika terjadi gempa bumi bangunan ataurumah tempat tinggal kita tidak langsung roboh dan ada jeda waktu kita untuk keluar ketempat terbuka,” ungkapnya.
Keterlibatan kolektif, tambah Fithriandy diperlukan untuk mempersiapkan regulasi dan melibatkan semua pihak dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi. Semua elemen masyarakat diharapkan terlibat aktif dalam proses ini untuk mencapai pemulihan yang efektif dan berkelanjutan.
“Kita juga selalu mengajak semua masyarakat agar dapat memahami langkah-langkah ketika terjadi gempa bumi dengan siaga evakuasi mandiri (SIEMAN) dan memperhatikan tempat tinggal kita masing-masing sehingga kita tau tempat evakuasi kita dan keluarga yang dianggap aman,” tambahnya.
Fithriandy memberikan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap berita bohong yang dapat menimbulkan kecemasan. Oleh karena itu, dia menyarankan agar mencari informasi dari sumber yang memiliki kewenangan, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).