JABAR EKSPRES – Berikut ini ada beberapa pengaruh stres terhadap kekebalan tubuh yang signifikan terhadap kesehatan manusia.
Fenomena ini telah menjadi perhatian utama dalam penelitian kesehatan, karena stres dapat memicu serangkaian respons biologis yang dapat mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh seseorang.
Baca Juga: Menu Sarapan Sehat untuk Lansia dengan Nutrisi yang Tepat!
Stres dapat dijelaskan sebagai respon tubuh terhadap tekanan fisik atau mental yang melebihi kapasitas individu untuk mengatasi.
Dalam situasi stres, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, yang bertanggung jawab untuk menyusun reaksi “fight or flight.” Namun, ketika stres menjadi kronis, dampaknya dapat merambah ke sistem kekebalan tubuh.
Studi telah menunjukkan bahwa paparan stres kronis dapat mengakibatkan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh. Salah satu cara yang paling signifikan adalah melalui pengaruh hormon kortisol.
Kortisol, yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal, memiliki peran penting dalam mengatur respons stres. Namun, tingkat yang tinggi dan berkelanjutan dari hormon ini dapat menghambat aktivitas sel-sel kekebalan tubuh, seperti limfosit T dan sel natural killer.
Limfosit T adalah sel kekebalan yang berperan dalam melawan infeksi dan kanker. Stres dapat menyebabkan penurunan jumlah dan fungsi limfosit T, yang pada gilirannya, melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan patogen.
Sel natural killer, yang berperan dalam mengenali dan menghancurkan sel-sel yang terinfeksi atau berubah menjadi kanker, juga dapat mengalami penurunan aktivitas akibat stres kronis.
Dampak stres terhadap sistem kekebalan tubuh dapat membuat individu lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami stres kronis cenderung lebih sering jatuh sakit dan memiliki waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami tekanan yang berlebihan.
Selain mempengaruhi respons selular, stres juga dapat memicu reaksi peradangan dalam tubuh. Respon peradangan yang berlebihan dapat berkontribusi pada berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit autoimun, kardiovaskular, dan neurodegeneratif.
Oleh karena itu, pengelolaan stres juga dapat dianggap sebagai strategi untuk mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut.
Ada 4 cara efektif untuk mengelola stres guna melindungi kekebalan tubuh. Beberapa strategi yang dapat membantu meliputi: