KABUPATEN BANDUNG, JABAR EKSPRES – Insiden kecelakaan Kereta Api (KA) yang melibatkan KA Turangga dan Kereta Diesel (KRD) Bandung Raya di Jalur Lintasan Petak Cicalengka – Haurpugur, Kabupaten Bandung tengah jadi perhatian publik.
Pasalnya, peristiwa tak terduga itu memakan korban sebanyak 28 orang luka-luka dan 4 jiwa meninggal dunia.
Salah seorang keluarga korban, Robby Dzulfaqor menyampaikan, dirinya mendapat informasi kecelakaan kereta api saat menyaksikan tayangan berita televisi sekira pukul 07.30 WIB.
BACA JUGA: Korban Kecelakaan KA Bertambah Jadi 31 Orang di RSUD Cicalengka
“Istri saya bilang, itu kereta yang kecelakaan merupakan kereta yang digunakan adiknya,” kata Robby kepada Jabar Ekspres, Jumat 5 Januari 2024.
Dia menerangkan, tak berselang lama dari melihat pemberitaan di televisi, ibu dari sang istri menelpon dan memberikan kabar bahwa adiknya bernama Andrian, tengah bertugas sebagai Pramugara di KA Turangga Surabaya-Bandung.
“Dapat kabar adik ipar saya ada di kereta yang terlibat kecelakaan, istri saya panik dan nangis,” terang Robby.
“Saya langsung datang ke lokasi menanyakan kepastian,” tambahnya.
BACA JUGA: Kecelakaan Kereta Api di Cicalengka, Petugas Kesulitan Evakuasi Korban
Robby menuturkan, ketika dirinya menanyakan data assesment ke pihak PT KAI Stasiun Cicalengka. Benar saja bahwa adik iparnya menjadi korban dalam peristiwa kecelakaan tersebut.
“Setelah melihat daftar nama petugas, adik saya termasuk yang belum ditemukan, jadi masih terhimpit kereta,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, sang adik ipar sudah bekerja di PT KAI selama 2 tahun, namun sempat berhenti sementara sekira 8 bulan dan kini telah aktif kembali.
“Belum lama aktif lagi, sekitar 2 pekan ini adik ipar saya kerja lagi sebagai pekerja di PT KAI, jadi Pramugara,” ungkapnya.
“Saya masih nunggu adik ipar saya berhasil dievakuasi, saya perhatikan terus pembatas antar gerbong di depan saya,” pungkas Robby. (Bas)
BACA JUGA: Wadir Pelayanan RSUD Banjar Jadi Saksi Hidup Kecelakaan KA Turangga