Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, pelaksanaan peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2022 dapat dijadikan sebagai momentum gerakan masyarakat untuk bersama-sama peduli tentang HIV, memahami pentingnya melakukan tes HIV, sehingga status HIV dapat segera diketahui.
Menurut Atalia, semakin banyak masyarakat mengetahui status HIV dan mendapatkan pengobatan ARV lebih dini diharapkan dapat mendorong percepatan tercapainya penurunan epidemi HIV, sehingga Indonesia dapat mencapai “three zero”.
“Diharapkan Indonesia dapat mencapai “three zero”, yaitu tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada stigma terhadap orang dengan HIV untuk mencapai eliminasi HIV di tahun 2030,” kata Atalia.
BACA JUGA: Duh, Penyandang ODA Kota Banjar Terhambat Klaim BPJS, Angka KLB Mengkhawatirkan
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana mengungkapkan, kasus kumulatif HIV di Jabar hingga September 2022 tercatat sebanyak 57.134 kasus, dan kasus kumulatif AIDS sebanyak 12.326 Kasus.
“Pada tahun 2020 ke 2021 kasus kumulatif HIV dan AIDS sempat mengalami penurunan, namun pada tahun 2022 di Jabar mengalami peningkatan kembali,” ujar Nina.
Ia mengimbau apabila ditemukan orang dengan hasil tes HIV positif, diupayakan segera lakukan pemberian pengobatan ARV kepada pasien.
“Tingkatkan edukasi HIV AIDS pada seluruh sektor, baik tenaga kesehatan dan masyarakat pada berbagai usia dan jenis kelamin agar tidak ada diskriminasi pada ODHA di manapun ODHA berada,” tutur Nina.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari HIV/AIDS sedunia ini diisi dengan senam sehat, talk show, hiburan hingga pembagian door prize.