Nasib PT Jaswita Sebagai Pengelola Bisnis di Masjid Al Jabbar Masih Digantung

BANDUNG, JABAR EKSPRES – Nasib PT Jaswita untuk mengelola sejumlah lahan bisnis di Masjid Al Jabbar masih belum diputuskan. Proposal pengelolaan itu masih dibahas secara paralel dengan berbagai pihak.

Hal itu diungkapkan Kepala Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Jabar Lusi Lesminingwati saat ditemui di Gedung Sate beberapa hari lalu. “Belum diputuskan,” katanya kepada Jabar Ekspres.

Lusi menambahkan, saat ini performa PT Jaswita juga telah secara perlahan diperbaiki. Salah satu fokus utama perbaikan Badan Usaha Milik Daerah itu adalah persoalan aset. “Sekarang itu sudah lumayan mengurai beberapa permasalahan. Utamanya persoalan optimalisasi pengelolaan aset,” sambungnya.

Sebelumnya, PT Jaswita sendiri masih belum memiliki catatan gemilang di beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data laporan tahunan, PT yang berkantor di Lengkong Besar, Kota Bandung itu mencatatkan pendapatan pada 2022 sebesar Rp90,28 miliar. Pendapatan itu ternyata anjlok jika dibanding 2 tahun sebelumnya. Pendapatan pada 2021 adalah Rp120,21 miliar dan 2020 adalah Rp115,07 miliar.

BACA JUGA: Anggaran Operasional dan Pemeliharaan Gedung Masjid Al Jabbar Capai Rp35 miliar

Jika diuraikan, laba kotor perusahaan pada 2022 mencapai Rp44,37 miliar. Jumlah itu juga anjlok jika dibandingkan 2 tahun sebelumnya. Laba kotor pada 2021 tercatat di angka Rp62,89 miliar dan pada 2020 tercatat Rp97,94 miliar.

Kondisinya juga serupa pada laba usaha. Pada 2022 tercatat laba usaha hanya sebesar Rp5,91 miliar. Padahal di 2021 mencapai Rp7,62 miliar dan pada 2020 di angka Rp13,01 miliar.

Sementara berdasarkan data Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2022, catatan setoran deviden PT Jaswita juga anjlok dibanding sebelumnya. Pada 2022, PT Jaswita mencatatkan setoran deviden sebesar Rp568 juta. Sementara di 2021 tercatat setoran deviden Rp655 juta.

Masih berdasarkan data laporan tahunan, PT Jaswita ternyata memiliki sejumlah bisnis yang dijalankan. Mulai dari bisnis perhotelan seperti Grand Hotel Preanger, Hotel Aryaduta Bandung, Hotel Perdana Wisata, Hotel Salak The Heritage di Bogor.

Lalu bisnis properti seperti, Rancabentang Townhouse, Ruko Cibadak, Gudang, Ruko Pasirjambu Center, Graha Jaswita. Kemudian ada juga bisnis jasa seperti Theater De Majestic, Jaswita Tourism, MobilCare, Carwash Bondongan Bogor, hingga Jaswita Catering.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan