Jabar Ekspres – Tumpukan sampah yang menghiasi area Jalan Raya Bandung-Garut di kawasan Dangdeur, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung akhirnya dibersihkan.
Satu unit mobil truk milik pemerintah diturunkan dan sejumlah petugas mengeruk dua tumpukan sampah tersebut, untuk diangkut ke Tempat Penampungan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, di Kabupaten Bandung Barat.
Terkait hal tersebut, Camat Rancaekek, Diar Hadi Gusdinar membenarkan, jika hari ini sampah yang menumpuk di ruas Jalan Raya Bandung-Garut dilakukan pembersihan dan pengangkutan.
“Pihak yang membersihkan dan mengangkut sampah di pembatas Jalan Bandung-Garut tersebut, dari PU Provinsi Jabar,” kata Diar, Jumat (29/12).
BACA JUGA: Satu Bulan Masa Kampanye, Bawaslu Kabupaten Bandung Temukan 4.806 Pelanggaran Kampanye
Dia mengaku, pembersihan dan pengankutan sampah yang menumpuk menghiasi ruas Jalan Raya Bandung-Garut itu, dilakukan setelah adanya koordinasi dari pihak Kecamatan Rancaekek.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, terlihat ada dua tumpukan sampah bercampur lumpur, plastik, ranting-ranting pohon dan limbah rumah tangga.
Selain dibiarkan menumpuk dan sudah mengeluarkan bau menyengat, jika hujan turun keberadaan sampah tersebut dikhawatirkan terbawa arus hingga menyumbat saluran air dan menimbulkan banjir.
Belum diketahui siapa yang paling berwenang menangani dua tumpukan sampah di jalan nasional Bandung-Garut ini, apakah pemerintah pusat, Pemprov Jabar Pemkab Bandung ataukah Pemkab Sumedang.
“Ini setelah kita melakukan koordinasi. Sebenarnya tumpukan sampah masuk wilayah Sumedang,” ucap Diar.
“Hanya yang paling berwenang Pemprov Jabar karena ini jalan provinsi (nasional),” tukasnya.
Salah seorang pemilik kios di Dangdeur, Rancaekek, Wawan (50) menjelaskan, sebelumnya dua tumpukan sampah yang menghiasi Jalan Raya Bandung-Garut itu dilakukan oleh petugas kebersihan.
BACA JUGA: Jumlah Pemilih Disabilitas Terbanyak di Kabupaten Bandung, KPU Siapkan Layanan Khusus
“Jika tidak salah, 2 tumpukan sampah ini dikeruk petugas dari gorong-gorong di pembatas jalan, tepat di bawahnya ada sungai,” jelasnya.
Menurut Wawan, meski sampah di saluran drainase diangkat agar tak menyumbat prgerakan air, namun jangan sampai dibiarkan berhari-hari karena dikhawatirkan kembali tercecah jika turun hujan.
“Cukup mengganggu, soalnya menurut saya di jalan besar begini ada tumpukan sampah jadi merusak estetika,” bebernya.