‘’Ketika itu ada masyarakat yang mengeluh ke saya, katanya dikampunygnya belum bisa di akses internet, padahal disitu banyak para siswa yang sekolah,’’ ujarnya.
Selan itu, akses internet yang sulit juga berdampak pada tidak bersaingnya anak muda di NTT karena sulit mendapatkan akses informasi pekerjaan.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat penetrasi internet Indonesia masih berkisar 66,48 persen pada 2022.
Jumlah itu meningkat 4,38 persen poin dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 62,1 persen.
Tingkat penetrasi internet di pulau Jawa sudah sangat baik. Sedangkan di Indonesia bagian timur masih sangat rendah. Khususnya di wilayah kepulauan. (yan).