JABAR EKSPRES – Nirvana, ikon musik era 90-an, kembali berada di pusat sorotan berkat gugatan kontroversial terkait sampul album ikonik mereka, Nevermind, yang dirilis pada tahun 1991. Gugatan ini dipicu oleh Spencer Elden, yang pada saat itu masih bayi berusia empat bulan yang tampil telanjang dalam foto tersebut.
Gugatan yang Pertama dan Penolakan Awal
Pada Agustus 2021, Spencer Elden mengajukan gugatan pertamanya terhadap Nirvana, menuduh bahwa penggunaan fotonya dalam sampul album tersebut merupakan pelanggaran. Namun, Pengadilan California menolak gugatan tersebut pada tahun 2022. Meski demikian, Elden tidak menyerah dan memutuskan untuk mengajukan banding.
Pembalikan Keputusan oleh Pengadilan Banding AS ke-9
Pada Desember 2022, Pengadilan Banding AS ke-9 memutuskan untuk membalikkan keputusan Pengadilan California. Mereka menyatakan bahwa Elden memiliki hak untuk mengajukan gugatan dalam batas waktu sepuluh tahun. Keputusan ini membuka pintu bagi Elden untuk melanjutkan gugatannya.
Tidak Ada Klarifikasi Mengenai Isu Pornografi dan Pelecehan Seksual Anak
Meskipun keputusan dibalik, pengadilan tidak memberikan klarifikasi terperinci mengenai apakah sampul album Nevermind dapat dikategorikan sebagai pornografi atau pelecehan seksual anak. Hal ini meninggalkan ruang bagi interpretasi dan perdebatan lebih lanjut mengenai sifat kontroversial dari foto tersebut.
Pernyataan Resmi dari Pengadilan
Dalam pernyataan resmi, Pengadilan Banding Sirkuit ke-9 AS menyatakan, “Karena setiap publikasi ulang pornografi anak dapat menimbulkan kerugian pribadi yang baru, laporan Elden yang menuduh publikasi ulang cover album dalam waktu sepuluh tahun sebelum tindakannya itu tidak dilarang oleh undang-undang pembatasan.”
Reaksi Spencer Elden dan Pengacaranya
Pengacara Spencer Elden, Robert Lewis, menyatakan kegembiraannya atas keputusan tersebut. Lewis mengatakan bahwa kliennya “sangat senang” dengan keputusan tersebut dan berharap untuk mendapatkan keadilan di pengadilan. Elden sendiri diharapkan untuk membuktikan bahwa sampul album tersebut memang dapat dikategorikan sebagai pornografi anak.
Tanggapan Pengacara Nirvana
Di sisi lain, pengacara Nirvana, Bert Deixler, menyebut keputusan tersebut sebagai “kemunduran prosedural.” Deixler menegaskan bahwa pihak Nirvana akan membela kasus ini dengan penuh semangat dan optimisme untuk memenangkan persidangan.