“Termasuk juga yang kita ajak tidak hanya kaum perempuan saja, tetapi di situ ada pemilih pemula, ada kaum inklusif, OKP, ORMAS, intinya kita menjangkau seluruh segmen masyarakat, agar mereka diberikan pendidikan politik sehingga tidak hanya paham mekanisme pencoblosan, tetapi mereka harus tahu, mereka punya hak pilih yang harus disalurkan pada tanggal 14 Februari 2024,” katanya.
Nuryamah mengatakan, di Jabar sendiri jumlah pemilih perempuan berbeda tipis dengan laki-laki dengan selisih 200 orang saja.
“Tentu harapannya tidak hanya perempuan, seluruh segmen yang sudah kita berikan sosialisasi tentu mengambil perannya masing-masing. Harus sama-sama menjaga hak pilih, menjadi pengawas partisipatif, dan ketiga saat menemukan dugaan pelanggaran agar melaporkan kepada Bawaslu,” tuturnya.
Dalam momentum Hari Ibu ini, Nuryamah berharap, kaum perempuan banyak dilibatkan dalam agenda-agenda Pemilu 2024 ini.
“Perempuan ini jangan sampai tidak dilibatkan. Apalagi melihat tadi DPT perempuan ini tidak jauh berbeda jumlahnya dengan laki-laki, perbedaannya hanya di 200 sekian, sayang kalau kita tidak rangkul, sayang kalau kita tidak ajak, sayang kalau kita tidak maksimalkan kaum perempuan ini, karena memang perannya yang sangat dahsyat,” pungkasnya. ***