“Sampai sekarang bahkan sudah banyak warga yang mengelola sampah organik di rumah sendiri secara berkelanjutan. Tapi warga yang tempatnya kurang lahan maka akan dibawa oleh petugas. Makanya, ada inisiasi jemput sampah,” pungkasnya.
Dengan pemaparan tersebut, efektivitas magotisasi dalam hal mengurangi sampah organik masih belum memberikan dampak yang signifikan. Terlebih, magot hanya mampu memakan sampah yang sudah melewati proses fermentasi.
Di sisi lain, perkembangbiakan harus dilakukan. Hal tersebut berkenaan dengan ketersediaanya dalam mengurangi sampah organik. Anggaran fantastis yang dikeluarkan oleh Pemkot Bandung nyatanya masih belum mampu mengurangi sampah secara signifikan. (Dam)
Baca juga: Antisipasi Laka Lantas Selama Musim Nataru, Polisi akan Awasi Kendaraan Umum yang Tidak layak Jalan
