JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akhirnya berhasil merampungkan gedung Sekolah Satu Atap (Satap) senilai Rp34,17 miliar di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal.
Proses pembangunan sekolah megah yang diperuntukkan bagi dua sekolah, yakni SD Negeri Kencana 4 dan SMP Negeri 21 Kota Bogor tersebut berlangsung selama tiga tahun dan ditargetkan bisa beroperasi di 2024 mendatang.
Sekolah Satap itu diresmikan langsung oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto pada Kamis, (22/12) sore.
Bima Arya menjelaskan, bahwa penambahan dua sekolah negeri itu ditujukan bagi warga Kelurahan Kencana dan Kecamatan Tanah Sareal yang selama ini menghadapi kesulitan dalam mencapai sekolah negeri.
Ia juga menegaskan bahwa sekolah ini didirikan bukan hanya untuk anak-anak pintar atau berprestasi, tetapi untuk semua anak yang tinggal di Kota Bogor, khususnya warga lokal di Kelurahan Kencana.
“Kami membangun sekolah untuk anak-anak Kota Bogor tanpa terkecuali. Supaya tidak ada anak SD dan SMP yang tidak bisa masuk sekolah dan tidak ada orang tua yang susah karena biaya sekolah swasta yang mahal,” kata Bima dikutip Jumat, 22 Desember 2023.
Untuk itu, Bima menekankan kepada Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Camat, dan Lurah setempat untuk memberikan prioritas kepada anak-anak sekitar dalam penerimaan siswa baru.
Dirinya berharap agar masyarakat dapat memperoleh akses pendidikan yang baik tanpa adanya masalah dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), terutama masalah manipulasi Kartu Keluarga (KK).
Dalam hal itu, Bima ingin proses penerimaan siswa dilakukan dengan transparan dan tidak ada kecurangan. Selain itu, dia berkeinginan agar sekolah Satap ini dapat memberdayakan masyarakat sekitar melalui penyerapan tenaga kerja lokal, seperti dalam bidang kantin atau petugas keamanan.
“Harapannya bisa menampung semaksimal mungkin warga lokal. Kemudian, tidak ada permainan dalam penerimaannya. Dan saya ingin sekolah satu atap ini mempekerjakan warga sekitar melalui pemberdayaan di kantin atau petugas keamanan,” dorong Bima Arya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Irwan Riyanto menjelaskan, sekolah yang direncanakan untuk dibangun sejak 2018 ini berdiri di atas tanah seluas 2529 meter persegi dan memiliki luas bangunan 4.385 meter persegi.