JABAR EKSPRES – Jajaran Satuan Reskrim (Satreskrim) Polresta Bandung berhasil menangkap empat dari lima pelaku pengeroyokan seorang anggota kepolisian di Jalan Raya Banjaran – Soreang, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung pada Rabu (20/12/2023).
Empat dari lima tersangka yang diamankan tersebut berinisial TS (53), EH, DS (26), AS (27). Serta satu pelaku yang masih masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) berinisial Kampeng.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kuswroro Wibowo mengatakan pihaknya berhasil mengamankan pelaku kurang dari 1 X 24 jam.
“Kurang dalam kurun waktu 1 X 24 jam kita bisa amankan 4 tersangka dari 5 pelaku yang melakukan pengeroyokan,” ujar Kusworo saat ditemui di Mapolresta Bandung, Jumat (22/12/2023).
Kusworo menjelaskan, awal mula kejadian ini ketika salah satu anggota polisi bernama Bripka Chepy hendak pulang usai melaksanakan kegiatan pengamanan.
“Saat perjalanan pulang, melihat sekumpulan anak muda sedang cekcok dengan salah satu sopir yang menyebabkan kemacetan. Pada saat sedang cekcok, polisi tersebut berusaha untuk melerai,” katanya.
BACA JUGA: Pengakuan Artis Vito Valnino Korban Aplikasi Penghasil Uang Simonida Media, Rugi Hingga Puluhan Juta
Kusworo menambahkan, pada saat melerai petugas kepolisian tersebut sedang menggunakan jaket dan seketika langsung dilakukan pemukulan oleh para pelaku.
“Pada saat itu polisi menggunakan jaket pada saat melerai dan tidak mengetahui bahwa itu polisi. Karena dilerai, segerombolan ormas tersebut melakukan pemukulan kepada polisi,” tuturnya.
Namun, lanjut Kusworo, ketika jaketnya sudah dibuka dan diperlihatkan jika dia seorang polisi, bukannya berhenti para pelaku masih tetap melakukan pengeroyokan.
“Setelah jaketnya dibuka, ada satu orang yang terus melakukan pemukulan kepada anggota tersebut. Walaupun sudah tahu bahwa korban adalah polisi,” jelasnya.
Adapun untuk korban sendiri kata Kusworo mengalami luka lebam di bagian wajah.
“Ada luka lebam di bagian wajah. Sudah dilakukan visum dan sudah dimintai keterangan oleh penyidik polresta bandung,” tegasnya.
Kusworo mengungkap sebelum melakukan pemukulan para pelaku ini memang dalam pengaruh alkohol.
“Iya ormas tersebut dalam kondisi pengaruh minuman keras. Mereka setelah menghadiri acara dan dalam kondisi mabuk melakukan penganiayaan kepada polisi,” ungkapnya.