JABAR EKSPRES – Mengaku belajar selama enam bulan di aplikasi media sosial, empat komplotan spesialis ganjal ATM berhasil delapan kali melakukan aksi kejahatannya.
Dari aksinya tersebut, para penjahat spesialis ganjal ATM asal Sumatra itu berhasil menggondol uang nasabah hingga puluhan juta rupiah.
Namun apes, para pelaku, Ali Fikri (28), Nurhadi Irawan (32), Sapril Adriansyah (22), dan Hartawan (47) akhirnya dapat diringkus Jajaran Satreskrim Polres Cimahi.
Kejahatan pelaku terungkap setelah komplotan itu beraksi di gerai ATM di Kompleks Permata Raya, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada 8 Desember 2023.
Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan, aksi kejahatan komplotan tersebut terungkap setelah pihaknya mendapat laporan dari seorang warga yang mengaku kehilangan puluhan juta uang di outlet ATM Ngamprah.
”Berdasarkan laporan tersebut, anggota langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya bisa menangkap para pelaku yang hendak melakukan aksinya di Subang,” ungkap Aldi usai gelar perkara di Mapolres Cimahi, Jumat (22/12).
Menurut Aldi, modus dari para penjahat itu adalah mengintip korban yang akan mengambil uang dari ATM yang mesinnya sudah diganjal oleh para pelaku.
”Saat korban memasukan kartu ATM, ternyata mesin ATM mendadak tidak berfungsi sehingga kartunya pun tersangkut,” ujarnya.
”Setelah korban meninggalkan mesin ATM, pelaku dengan gampang menguras uang korban,” imbuhnya.
Aldi menuturkan, biasanya komplotan spesialis ganjal ATM itu mengincar mesin ATM yang minim pengawasan, alias sepi.
”Targetnya acak, mereka sambil berpura-pura akan mengambil uang sembari menunggu keteledoran korban saat memasukan nomer PIN,” tuturnya.
Dalam aksinya, para penjahat itu berkeliling naik sepeda motor untuk mencari sasaran mesin ATM. Bahkan, para penjahat itu pun mengaku pergi ke Pulau Jawa tepatnya ke Kota Cimahi menggunakan sepeda motor.
”Kelompok ini telah beraksi di Cimahi, Bandung, Garut, Ciamis, ketika akan melakukan aksinya di Subang, mereka berhasil ditangkap polisi,” paparnya.
”Uang hasil kejahatannya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagiannya untuk menyewa hotel,” ucapnya.
Agar kasus serupa tidak kembali terjadi, Aldi pun mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat bertransaksi di mesin ATM. Apalagi, kebutuhan terhadap uang tunai lebih meningkat saat menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2024.