BOGOR, JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus menggeber pembangunan kantung parkir untuk kendaraan angkutan tambang. Untuk tahap pertama, kantung parkir dibangun di perbatasan Kecamatan Parung Panjang dan Tenjo, tepatnya di Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, pembangunan kantung parkir ini bekerjasama dengan Perhutani. Nantinya, total luas lahan yang akan digunakan untuk kantung parkir sekitar 10 hektare yang tersebar di dua lokasi.
“Pembangunannya sudah dimulai, untuk tahap awal kita bangun di Desa Ciomas, nanti dilengkapi kamar mandi, mushala dan pos jaga. Ini bisa menampung sekitar 1000 kendaraan,” ujar Iwan Setiawan kepada media, Rabu (20/12).
BACA JUGA: TEGAS! Dinas ESDM Jabar Tak Akan Tutup Perusahaan Tambang di Parung Panjang
Iwan berharap, pembangunan kantung parkir ini bisa mengurai kepadatan angkutan tambang dan memaksimalkan penerapan jam operasional kendaraan tambang.
“Saya ingin penanganan angkutan tambang ini dilakukan secara berkelanjutan dan cepat agar secara bertahap kita bisa selesakan satu per satu akar masalahnya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih menjelaskan, pembangunan kantung parkir tahap pertama ini ditargetkan bisa selesai dalam waktu satu bulan ke depan.
Untuk tahap pertama di Desa Ciomas, lahan yang akan dibangun kantung parkir seluas 4 hektare.
Selanjutnya untuk tahap kedua, Pemkab Bogor akan membangun kantung parkir di Ruas Jalan Sudamanik, Kecamatan Parung Panjang. Kantung parkir ini nantinya diharapkan bisa menampung lebih dari 2000 kendaraan.
BACA JUGA: Bola Panas Jalur Tambang Parung Panjang, Bupati Bogor: Saya Bukan Sangkuriang atau Superman
“Sesuai instruksi Bupati Bogor, penanganan kendaraan angkutan tambang harus dilakukan secara berkelanjutan dan cepat. Saat ini, kita terus memaksimalkan penerapan jam operasional sambil mencari solusi jangka menengah dan panjang lainnya, salah satunya dengan membangun kantung parkir ini,” tuturnya.
Pria yang kerap disapa Hengki itu meminta dukungan semua pihak, termasuk masyarakat agar rencana penataan angkutan khusus tambang ini bisa terealisasi dengan maksimal. Ia juga terus mendengar masukan masyarakat dalam penataan tersebut.