JABAR EKSPRES – Direktorat Lalu Lintas Kepolisan Daerah Jawa Barat (Ditlantas Polda Jabar) memprediksi puncak arus mudik di libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) akan terjadi 2 kali.
Dirlantas Polda Jabar Kombes Wibowo menyampaikan, berdasarkan data yang dimiliknya, puncak arus mudik pertama diprediksi akan terjadi pada 22 Desember, sedangkan untuk arus baliknya, akan terjadi 26 Desember.
“Karena masih ada beberapa lembaga atau perusahaan swasta yang masih masuk (kerja). Kemudian mudik kedua ini diprediksi akan terjadi pada tanggal 29 Desember, dan balik keduanya diprediksi akan terjadi pada tanggal 1 – 2 Januari (2024),” katanya saat ditemui usai Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Lodaya 2023 di Lapang Gasibu Bandung, Kamis (21/12).
Meski begitu, Wibowo mengaku dalam menghadapi puncak arus mudik Nataru yang diprediksi akan dua kali tersebut, pihaknya sudah menyiapkan skema pengaturan arus lalu lintas.
“Kita sudah menyiapkan beberapa skema lalu lintas mulai dari pengalihan arus, kemudian penutupan sepenggal kalau di jalur alteri, dan di tol juga kita akan melakukan contraflow mulai dari 1 – 3 lajur, kemudian contraflow sepenggal atau bahkan nanti one way (satu jalur),” ungkapnya
Maka dengan langkah tersebut, Wibowo berharap dalam pelaksanaan pengamanan Nataru melalui Operasi Lilin Lodaya 2023 ini, dapat berjalan dengan lancar.
Selain itu, ia juga menuturkan selama Operasi Lilin Lodaya 2023 ini, masyarakat khususnya pengguna jalan, dihimbau untuk mematuhi peraturan serta arahan dari para petugas di lapangan.
“Tentunya kita dari kepolisian akan berupaya semaksimal mungkin mulai dari preemtif preventif dalam rangka memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi seluruh masyarakat,” imbuhnya
Untuk diketahui, dalam Operasi Lilin Lodaya 2023 ini Polda Jabar akan melakukannya selama 12 hari ke depan mulai dari tanggal 22 Desember 2023 besok hingga 2 Januari 2024 nanti. Adapun Jumlah petugas dalam operasi tersebut, Kabid Humas Polda Jabar mengatakan ada sekitar 25.973 personel gabungan yang dilibatkan.
“Yang dilibatkan dalam giat ini sebanyak 25.973 personel yang terdiri dari personel polisi sendiri sebanyak 15.669, kemudian TNI 2.444, dan selebihnya instansi samping dan kemitraan,” pungkasnya. (San).