KABUPATEN BANDUNG, JABAR EKSPRES – Program Indonesia Pintar (PIP) di SDN Tawangheman 1-2, yang berlokasi di wilayah Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung dinilai bermasalah oleh orangtua siswa.
Kepala SDN Tawangheman 1 sekaligus Plt Kepala di SDN Tawangheman 2, Sri Indarti mengatakan, terkait dugaan tak tepat sasaran PIP bukan kewenangan sekolah.
“Itu dituliskan penghasilan berapa semua di Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Untuk siapa yang dapat bantuan kami tidak tahu,” kata Sri kepada Jabar Ekspres, Rabu 20 Desember 2023.
Dia menjelaskan, dalam tahap untuk mengajukan bantuan pendidikan termasuk PIP, pihak sekolah melakukan pendataan terkait penghasilan orangtua setiap peserta didik.
Sri menyampaikan, dari pendataan yang dilakukan semua dicatat dalam Dapodik, kemudian dikirimkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
BACA JUGA: JANGGAL! SDN Tawangheman 1-2 Bandung Disorot Usai Ratusan Buku Tabungan PIP Murid Diduga Hilang
“Penerima PIP itu datanya sudah dipilih dan ditentukannya oleh Kemendikbudristek, lewat ke kabupaten lalu ke sekolah-sekolah,” jelasnya.
Sri menegaskan, pihak sekolah tidak tahu siapa nantinya yang akan mendapatkan bantuan dana pendidikan, karena kewenangannya ada di Kemendikbudristek.
“Kita hanya sebatas update Dapodik saja, siapa yang kurang atau siapa yang punya KIP,” tegasnya.
“Kita tuliskan sesuai apa yang diisi misalkan penghasilan Rp200 ribu, kita tuliskan juga Rp200 ribu,” lanjut Sri.
Diketahui, salah satu orangtua siswa SDN Tawangheman 1-2 Solokanjeruk, sempat mengeluhkan bahwa anaknya sampai saat ini belum pernah menikmati bantuan dana pendidikan dari pemerintah tersebut.
Sri mengaku, sudah melakukan pemeriksaan data siswa serta penghasilan orangtua dalam Dapodik SDN Tawangheman 1-2.
“Saya juga sudah menanyakan terkait (bantuan dana) anak pak Bambang, memang dia tidak masuk nominasi penerima PIP. Memang dia tidak punya Kartu Indonesia Pintar (KIP),” tukasnya.
BACA JUGA: PIP SDN Tawangheman 1-2 Bandung Dinilai Tak Tepat Sasaran, Pedagang Batagor Hanya Bisa Gigit Jari
Sementara itu, orangtua siswa SDN Tawangheman 1-2 Solokanjeruk, Bambang (41) mengakui, anaknya sampai saat ini belum pernah menikmati bantuan dana pendidikan dari pemerintah tersebut.