Apakah Aplikasi Penghasil Uang Media Simonida Penipuan? Ini Kata Pakar

JABAR EKSPRES – Saat ini aplikasi penghasil uang atau investasi Media Simonida tengah ramai diperbincangkan oleh sebagian masyarakat Indonesia, hal tersebut tak terlepas dari peran Roy Shakti acapkali membongkar aplikasi scam.

Menurut Roy Shakti yang merupakan konsultan keuangan, pakar kartu kredit dan sering mengulas kejahatan aplikasi penghasil uang atau investasi, Media Simonida berpotensi akan melakukan penipuan.

Simonida Media adalah sebuah grup perusahaan media baru yang berfokus pada pengembangan merek-merek terkenal di platform e-commerce multimedia. Mereka membantu biro iklan, agensi iklan, dan perusahaan penerbitan mandiri dalam meningkatkan jumlah video online pendek di media sosial seperti Facebook, Youtube, dan Tiktok.

Pengguna aplikasi penghasil uang atau investasi ini membayar komisi berdasarkan jumlah tugas yang diselesaikan oleh anggota periklanan Simonida Media. Namun hal tersebut menurut Roy Shakti diduga fiktif.

“Penjahat ponzi yang panennya paling gede di 2023 adalah Media Simonida. Ini sudah bertahan setahun dan beberapa hari yang lalu saya buat video kan, bahwa dia sedang nge-push untuk top-up 12 sampai 13 Desember. Dan ternyata diperpanjang 14-15 Desember, perpanjang lagi 16-17 Desember, artinya dia ini ngeruknya lagi gila-gilaan,” kata Roy Shakti dalam unggah video TikToknya (17/12).

Baca Juga: Waspada Aplikasi Penghasil Uang Media Simonida Gejala Penipuan!

Roy Shakti berpendapat bahwa saat ini Media Simonida sangat berpeluang besar melakukan penipuan, karena telah mengadakan promo besar-besaran yang mewajibkan para member melakukan deposit. Bahkan menurutnya akan banyak member yang menangis lantaran mereka tertipu dengan iming-iming yang diberikan.

“Ngeruknya gila-gilaan, akan banyak orang nangis darah gara-gara dikeruk sama Media Simonida. Ini pasti cuan banyak, ini scammer-scammer-nya bisa natalan bagus nih,” ucapnya.

Dia pun mengingatkan kepada para member aplikasi penghasil uang atau investasi Simonida yang masih ngeyel untuk bersiap untuk menanggung risikonya.

“Jadi kalau membernya udah scam, jangan teriak-teriak, jangan sok jadi korban. Siapin tuh leader-leader mu itu buru tuh leadermu yang buka-buka kantor itu. Masukkin polisi itu, laporin itu ya, tumbal-tumbalnya udah disiapkan dari para scammer-scammer china itu,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan