JABAR EKSPRES – Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan peninjauan sekaligus pemetaan terhadap pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Tegalkaso, Desa Bencoy, Kecamatan Cireungas, Kabupaten Sukabumi.
PVMBG bersama tim melakukan pemetaan dan pemeriksaan tersebut pada Selasa, 12 Desember 2023 petang.
Supervisor pemetaan penyelidik gerakan tanah PVMBG, Sumaryono mengatakan bahwa hasil dari pemetaan yang dilakukan timnya, longsoran atau pergerakan tanah yang terjadi dipicu oleh saluran drainase yang mengarah pada titik saluran air. Hal itu masih berpotensi terjadi.
“Kalo potensi berkembangnya masih ada, artinya potensi longsoran susulan masih ada. Kalo melihat saluran drainase atau irigasinya, masih ke arah arah situ, ya potensinya masih besar untuk terjadi longsor,” ungkapnya kepada awak media, Selasa (12/12).
Kemudian, dia mengungkap bahwa pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Tegalkaso, Kecamatan Cireungas tersebut, masuk dalam kategori menengah ke tinggi.
BACA JUGA: Ratusan Ton Ikan KJA di Waduk Saguling Mati, Diduga Akibat Limbah Industri
Dia menerangkan, retakan pada pergerakan tanah itu belum bisa dipastikan luasnya secara akurat, hanya saja jika diukur melalui GPS bentangan retakan pergerakan tanah tersebut hingga ratusan meter.
“Dari GPS tadi dari ujung ke ujung lebar mahkotanya sekitar 150 meter, cuman area pastinya belum kelihatan, baru dipetakan dan nanti diolah lagi. Luas areanya seperti apa kemudian kami nanti mungkin kasih baver dari area itu daerah yang rawan, yang sebaiknya potensi terancam oleh longsoran susulan berikutnya,” ujarnya.
Dari hasil kajian yang dilakukan oleh tim PVMBG, ada beberapa opsi yang akan direkomendasi kepada pemerintah untuk mengambil sikap pada kasus pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Tegalkaso, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
BACA JUGA: Jabar Diintai Gempa! Kini Ada 3 Zona Aktif Gempa
“Solusi jangka pendek diputus saluran drainase tadi. Kemudian yang bagian bawah atau deket gawir tadi kalo bisa saluran air dialihkan, jangan ke lokasi longsor tadi. Kolam-kolam dan pola tanam diubah, jangan pola tanam yang memerlukan banyak air,” jelasnya.
“Solusi jangka panjang kita melihat perkembangan ini. Karena masuk air baru di awal musim hujan, cuman yang di tepi gawir itu harus waspada ketika curah hujan (meningkat). Yaa sebaiknya ya Minggir dulu lah. Hati-hati yang deket gawir tuh, karena tipikal longsor itu biasanya kalo ada longsor bagian atasnya itu ketarik gitu,” imbuhnya.