JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan segera menggelar operasi pasar murah bersubsidi pada 12-14 Desember 2023.
Kadisperindag Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan operasi pasar digelar menjelang momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) yang selalu mendorong kenaikan harga komoditas dan inflasi. Sehingga operasi pasar masuk dalam program Optimalisasi Pusat Distribusi Provinsi untuk Pengendalian Inflasi (OPADI) Jawa Barat.
BACA JUGA: Babak Baru Kasus Bullying Siswa SD di Sukabumi, Orang Tua Terduga Pelaku hingga Guru Dilaporkan
“OPADI berikutnya menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dengan mempertimbangkan kenaikan harga yang ada,” katanya di Bandung, Senin (11/12).
Berbeda dengan operasi pasar sebelumnya, Noneng mengatakan kegiatan pada akhir tahun ini akan difokuskan di daerah-daerah yang angka inflasinya tinggi seperti Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya dan Bandung Raya.
“Sasarannya pada masyarakat di daerah-daerah yang inflasinya tinggi,” ujarnya.
Sementara di Kota Tasikmalaya, Noneng menyebut OPADI akan digelar di 3 wilayah. Digelar mulai 12-14 Desember 2023 di Kecamatan Kawalu, Kecamatan Mangkubumi dan Kecamatan Tamansari dengan komoditas beras serta minyak goreng.
“14 Desember di Kota Cirebon dua kecamatan di Harjamukti dan Lemah Wungkuk komoditasnya beras, minyak goreng dan gula pasir. Kota Bandung, di halaman TVRI Kecamatan Cibaduyut dengan komoditas cabai merah dan cabai rawit merah,” ungkapnya.
BACA JUGA: Jelang Pileg 2024, RSUD Otista Siapkan 10 Ruangan Khusus Bagi Caleg Gagal yang Depresi
Noneng mengatakan, nantinya masyarakat bisa mendapatkan komoditas dengan pembelian maksimal seperti beras medium 5 kilogram dengan harga Rp47.000 per 5 kilogram.
Kemudian gula putih 1 kilogram Rp11.700, minyak goreng 2 liter dengan harga Rp12.400/liter, cabai merah 1 kilogram Rp43.500/kilogram, dan cabai rawit merah Rp57.900/kilogram.
“Harganya sudah disubsidi,” ujar Noneng.
Noneng mengaku telah menggandeng sejumlah perguruan tinggi di Bandung untuk menentukan komoditas yang akan disalurkan dalam operasi pasar. Kajian dilakukan pada komoditas yang harganya terus mengalami kenaikan sepertu Beras, minyak goreng, gula dan ada cabai.
Lewat kegiatan ini Noneng berharap masyarakat Jawa Barat dapat memperoleh harga barang kebutuhan pokok yang terjangkau dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok yang terjamin.