Pemkot Klaim Program Kang Pisman Berjalan Efektif, Kini 900 Ton Sampah Dibuang ke TPA

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim mampu mengurangi sampah sebanyak 700 ton di masa kedaruratan, lewat pensosialisasian Program Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah (Kang Pisman).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan, dari total 1.600 ton sampah per hari, kini Kota Bandung membuang 900 ton sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Menurutnya, hal ini berdasarkan data bahwasannya 300 ton sampah permanen ditekan lewat program Kang Pisman. Selain itu, 104 ton sampah berkurang lewat cara monitoring. Hal itu menyebabkan berkurang sampah yang dibuang ke TPA menjadi 1.196 ton per hari.

BACA JUGA: Jelang Akhir Masa Darurat Sampah, Kota Bandung Perlihatkan Progres Positif

Terkait pengklaiman Pemkot Bandung dalam menekan sebanyak 700 ton sampah. Kini pihaknya tengah menelusuri sisa 295 ton agar datanya mampu dipertanggungjawabkan.

Dengan adanya data tersebut, mengartikan kini pastinya sampah yang dihasilkan Kota Bandung per hari, yakni sebanyak 1.196 ton sampah masih dibuang ke TPA. Namun, Pemkot bersikukuh bahwa hanya 900 ton sampah yang dibuang ke TPA.

“Hasil kami (proses sosialisasi selama darurat sampah) itu ada. Saat ini kami membuang sekitar 900 ton sampah ke TPA. Jumlah ini berkurang dari awalnya 1.600 ton,” kata Ema.

Meski masih menyisakan Pekerjaan Rumah (PR), hasil positif didapat dari pensosialisasian program Kang Pisman yang dilakukan secara masif. Dirinya optimis sampah yang dibuang ke TPA bisa terus ditekan.

“Semoga tiap pekan hasilnya berkurang. Dari 800 ton, 1 ton, 1 kilogram, akhirnya bebas sampah. Kami optimis,” katanya.

BACA JUGA: Cuaca Ekstrem, Kematian Ikan di Waduk Saguling Akibat Fenomena Upwelling

Di tempat lain, Aktivis Lingkungan sekaligus Ketua BP FK3I Jawa Barat, Dedi Kurniawan menuturkan, Pemkot Bandung harus mampu menjaga stabilitas pengurangan sampah yang telah dilakukan.

Pasalnya, terdapat pengurangan sampah yang dilakukan lewat kegiatan monitoring. Sehingga hal ini dikhawatirkan timbulan sampah kembali terjadi di tiap wilayah di Kota Bandung.

“Pemkot memperpanjang kedaruratan sampah pasti punya alasan, saya harap bisa membenahi sesuai dengan masterplan pekerjaan,” ujarnya kepada Jabar Ekspres. (Dam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan