JABAR EKSPRES – Puluhan ton ikan keramba di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mati. Kematian ikan ini disebut karena fenomena upwelling dampak cuaca buruk.
Kepala Bidang Perikanan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), KBB, Dindin Rustandi mengatakan, fenomena kematian ikan di perairan Waduk Saguling, dikarenakan kondisi cuaca ekatrem.
“Seminggu lalu itu terjadi, puluhan ikan mati. Hujan yang terus menerus turun setiap hari membuat permukaan air menjadi dingin dan minim oksigen yang menyebabkan ikan mati,” ujar Dindin Rustandi kepada wartawan, Selasa, 12 Desember 2023.
Menurutnya, fenomena cuaca buruk atau biasa disebut upwelling tersebut kerap terjadi setiap tahunnya. Karena itu, pada November 2023 lalu, Dispernakan KBB memberikan imbauan terkait pencegahan kematian massal.
BACA JUGA: Geger Penemuan Mayat Perempuan Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Citarum
“Sebetulnya para pembudidaya ikan sudah melakukan antisipasi. Jumlah kematian ikan tahun ini tak separah tahun lalu,” katanya.
Di dalam surat imbauan sudah ada upaya pencegahan dan penanganan yang harus dilakukan oleh pembudidaya ikan dalam menghadapi cuaca ekstrem. Apalagi BMKG juga sudah menginformasikan jika sejak awal November sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim penghujan.
Menurutnya, para pembudidaya ikan juga sudah memgetahui di bulan-bulan mana saja terjadi cuaca ekstrem, sehingga mereka mengantisipasinya dengan mengurangi bibit ikan yang dibudidayakan. Meskipun ada sebagian pembudidaya yang berspekulasi kalau ikannya tidak terdampal up welling.
Sehingga diharapkan harga ikan pasti akan naik tajam jika ada kejadian ikan mati karena fenomena up welling. Artinya kembali ke hukum ekonomi, ketika barang sedikit maka harga akan tinggi. Selain faktor cuaca ekatrem kematian ratusan ikan itu juga bisa disebabkan karena kualitas air yang sudah menurun dan terkadi pendangkalan waduk akibat sedimentasi
“Sekarang ini apabila terjadi up welling tidak hanya ikan mas saja yang kena, ikan nila juga pasti mati dikarenakan salah satunya kualitas air yang sudah menurun akibat sedimentasi dan sisa pakan yang tidak terurai,” tandasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, upaya pencegahan kematian ikan bisa dilakukan dengan mengurangi kepadatan ikan, membatasi jumlah pemberian pakan, dan penambahan aerasi. Namun, jika sudah terlanjur ada ikan yang mati maka langkah yang harus dilakukan adalah memisahkan ikan yang hidup, angkat ikan yang mati. Jika jumlahnya banyak bisa dikubur tapi diusahakan lahannya jauh dari perairan.