Pasca Gempa di Bogor, PVMBG Peringatkan Erupsi Gunung Salak

JABAR EKSPRES, BOGOR- Pasca gempa bumi yang terjadi di wilayah Pamijahan, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu, Gunung Salak berpotensi mengalami erupsi freatik.

Dilansir dari halaman resmi vsi.esdm.go.id. Gunung api Salak merupakan salah satu Gunung api strato Tipe A dengan ketinggian ± 2210 mdpl. Secara administratif berada di wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

Erupsi terakhir Gunung Salak terjadi tahun 1938 berupa erupsi freatik dari Kawah Cikuluwung Putri. Sejak itu kegiatan terakhir hanya berupa bualan lumpur di Kawah Ratu dan Kawah Hirup serta tembusan solfatara dan fumarol di Kawah Ratu.

Baca juga: Alasan Jembatan Otista Belum Bisa Dilalui, Bima Arya Beberkan Faktanya!

Perkembangan aktivitas terkini Gunung api Salak pasca terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 4,0 di Barat Daya Kota Bogor, pada Jumat (8/12) dini hari adalah sebagai berikut:

1. Gempa tektonik lokal mengalami peningkatan jumlah gempa diatas 4 kali kejadian perhari pada tanggal 6 Desember 2023 sebanyak 8 kejadian. 7 Desember 2023 sebanyak 7 kali kejadian dan 8 Desember 2023 sebanyak 7 kali kejadian.

2.Pengamatan visual periode 1 – 9 Desember 2023, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah selatan. Suhu udara sekitar 22-32°C.

3. Pengamatan kegempaan periode 1-9 Desember 2023, masih didominasi gempa tektonik jauh yang terekam sebanyak 31 kali kejadian dan gempa tektonik lokal sebanyak 22 kali kejadian. Gempa Vulkanik sebagai indikasi aktivitas Gunung Salak tidak terekam.

Meskipun dari kegempaan cenderung normal, namun tetap perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air (steam explosion) yang dapat terjadi tiba-tiba, pasca terjadinya kenaikan gempa tektonik lokal beberapa hari lalu.

Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat ada sebanyak 77 unit rumah mengalami kerusakan dengan korban yang terdampak sebanyak 77 KK dari 260 Jiwa.

Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani mengatakan, peristiwa gempa bumi tersebut terjadi pada Jumat (8/12) pukul 02.00 WIB dengan magnitudo 4,0.

“Kedalaman 5 km berdampak pada wilayah Kabupaten Bogor, menyebabkan beberapa bangunan mengalami kerusakan,” kata Adam dalam keterangannya, Senin (11/12).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan