Selain gatal-gatal, Dwihadi menghimbau bagi masyarakat yang mengalami gejala penyakit akibat bencana banjir. Perlu diwaspadai karena ditakutkan muncul penyakit demam berdarah dengan tumbuhnya telur dari jenis nyamuk Aedes Aegypti.
BACA JUGA: Penanganan Banjir Melong, Pemerintah Kota Fokus Tangani Kolam Retensi
“Karena curah hujan yang cukup tinggi peningkatan kasus demam berdarah karena banyak air yang tergenang harus diwaspadai, jangan sampai tumbuh bertelur nya nyamuk dari jenisnya Aedes Aegypti yang membawa virus Dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah,” jelas Dwihadi.
Disinggung mengenai antispasi banjir susulan di wilayah Melong, pihak Dinkes Cimahi akan berkoordinasi dengan pimpinan dan puskesmas terkait untuk penanganan kesehatan pada masyarakat yang terdampak.
“Terkait antispasi banjir susulan, puskesmas keliling atau ada posko kesehatan untuk di daerah yang terdampak banjir akan dikoordinasikan dengan pimpinan dan puskesmas setempat,” ucap Dwihadi.
Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan posyandu dan meninjau wilayah mana saja yang terdampak banjir dan terkena penyakit seperti gatal-gatal.
“Untuk melakukan seperti pemeriksaan di posyandu untuk wilayah yang terdampak banjir. Nanti juga akan kami lihat dulu RW mana yang terdampak dan itu merupakan wilayah kerja dari puskesmas yang mana,” jelasnya.
Setelah kejadian pasca banjir Melong, Dwihadi menyarankan masyarakat untuk segera memeriksa kesehatan ke layanan kesehatan terdekat seperti puskesmas.
“Setelah kejadian-kejadian pasca banjir, untuk masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan, segera mengunjungi layanan kesehatan. Untuk di Melong ada dua puskesmas, yaitu puskesmas Melong Asih dan puskesmas Melong Tengah, jadi sarana prasarana yang ada disana silahkan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berobat,” jelasnya. (Mong)